Politisi Golkar Jateng Beri Pendidikan Politik bagi Santri.
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBWakil Sekretaris DPD Golkar Jawa Tengah, Tardjo Ragil memberikan pendidikan politik untuk para santri Tahfidz.
Semarang - Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah sekaligus Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Tardjo Ragil, menyambangi Pesantren Tahfidz Monash Istitute di Ngaliyan, Semarang (selasa,11/1218). Kehadiran Tardjo tersebut untuk menggelar pendidikan politik bersama para santri penghafal al-Qur'ann.
Tardjo yang merupakan Calon Anggota DPRD Jawa Tengah Dapil Demak, Kudus, dan Jepara itu, langsung sisambut hangat oleh jajaran pengasuh Pesantren MI, yakni Ustadz Abu Nadlir dan Mohammad Abdul Azis.
Dengan mengusung tema "pendidikan politik pemilih untuk wujudkan pemilu berintegritas", Tardjo menekankan pentingnya peran anak muda dalam konteks politik. Anak muda, terutama mahasiswa sebagai komunitas terdidik, harus ikut membangun kesadaran masyarakat terkait proses politik yang sehat, tegas Tardjo.
Dihadapan ratusan para santri itu, Tardjo yang sehari-hari aktif sebagai Staf Ahli Fraksi Partai Golkar DPR RI, menegaskan bahwa pendidikan politik adalah salah satu tugas pokok dari partai politik, terutama untuk mewujudkan proses politik yang sehat sekaligus memperkuat nilai-nilai demokrasi.
"Terus terang, upaya mendorong pemilih yang cerdas dalam rangka menumbuhkan tradisi politik yang bersih dan sehat, itu menjadi concern dari Partai Golkar. Apalagi, pemilu kali ini adalah pemilu serentak pertama dalam sejarah politik di Indonesia. Tentu kita bekepentingan, supaya pemilu serentak 2019 semakin berkualitas, baik dari sisi proses dan hasilnya" ungkap Tardjo.
Hal senada juga disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Monash Institute yang juga pengamat Politik UI, Dr Mohammad Nasih al hafidz, sebagai anak-anak muda terdidik, para santri penghafal al Qur'an harus jadi pionir untuk mendorong tradisi politik yang sehat agar mampu menghasilkan wakil wakil rakyat yang berkualitas dan amanah.
"Jadikan nilai-nilai Alqur,an sebagai spirit untuk membangun paradigma politik "sulthanan nashiraa", yakni menjadikan kekuasaan sebagai kekuatan penolong, sehingga mampu menghadirkan kemaslahatan bagi umat, tegas Nasih.
(MU)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Politisi Golkar Jateng Beri Pendidikan Politik bagi Santri.
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBWasekjend PAN, Rosaline Prihatin dengan Bom di Surabaya
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler