x

Iklan

Fian Roger

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Apa Kerja Nyata Kodim 1612 untuk Rakyat Manggarai di Flores?

"Apakah warga masyarakat Manggarai (Flores, Nusa Tenggara Timur) paham apa yang dikerjakan TNI, khususnya TNI Angkatan Darat? "

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ruteng pagi itu mendung. Kabut dan hujan rintik-rintik membasahi permukaan tanah kota dingin.

Ibu kota administrasi Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur memang dikenal kota hujan. Dalam satu tahun, curah hujan cukup tinggi menyambangi kota kecil itu. Apalagi menjelang tahun baru Tionghoa (imlek),  hujan menjadi tanda alam yang akrab. 

Belasan orang berkumpul di Hotel Sindha, yang terletak di di bagian timur Masjid Jihadul Uqro Kota Ruteng. Sebagian berpakaian loreng dan sebagian berpakaian taktikal ala militer. Tampak sejumlah jurnalis lokal hadir, mengenakan pakaian taktikal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada apa gerangan?

Sejumlah pengusaha lokal (hadir Dwi Wijaya Mandiri, Ketua Kadin), pemimpin BUMD (PDAM Tirta Komodo, Bank NTT) dan Bank BUMN  (BRI dan BNI )hadir dalam kegiatan itu.

Semua seragam, mengenakan baju taktikal dengan lengan bermotif loreng militer. 

Sebuah mobil highlux meluncur pelan ke area parkir Hotel Sindha. Tak lama berselang, seorang pria muda berpangkat Letkol turun dari kendaraan. Dia murah senyum dan ringan langkah.

Pria itu adalah Komandan Kodim 1612 Manggarai. Baru enam bulan tentara asal Batak Toba itu bekerja di Manggarai.

Tak banyak basa-basi, setelah undangan terkumpul di aula hotel, Letkol Rudi segera mengambil mikrofon.

"Selamat pagi. Acara hari ini tidak formal. Kita pakai gaya para CEO-CEO muda, " ujarnya tersenyum.

Senin (4 Februari 2019), sehari sebelum tahun Babi Tanah Tahun Baru China 2570, Kodim 1612 Manggarai menggelar Diskusi dan Silaturahmi bersama para pengusaha lokal, pimpinan BUMD dan pimpinan Bank BUMN serta asosiasi jurnalis lokal di Manggarai untuk menjelaskan rencana dan kegiatan yang akan dilakukan satuan komando wilayah TNI Angkatan Darat itu. 

Letkol Rudi menuturkan, perjumpaan pagi itu merupakan inisiatif dari Kodim 1612 untuk merawat komunikasi dan kordinasi lintas sektoral terutama pemerintah daerah dan media massa.

"Kalau Pemda menyebutnya pembangunan. Kami sebut, membina satuan kewilayahan dalam kepentingan pertahanan negara. Kalau semua elemen bisa bersinergi dan bekerjasama, maka niscaya daerah ini akan maju," ucapnya. 

Setelah reformasi, TNI, aku Letkol Rudi, menjadi institusi negara yang mengalami reformasi besar-besaran. "Saya alami itu sendiri dan kadang perubahan itu menyakitkan sekaligus menggembirakan," tuturnya. 

Kehadiran TNI Angkatan Darat, khususnya melalui Kodim bertanggungjawab untuk menjaga kepentingan pertahanan negara di tingkat daerah.

Selain itu, TNI selalu berjalan bersama masyarakat agar menjadi unsur manunggal yang tangguh. TNI juga selalu berjuang untuk menjaga ideologi negara bangsa agar selalu kokoh.

"Kami tentu tidak bisa berjalan sendiri tanpa kolaborasi dengan media massa, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD untuk membina wialayah pertahahan kita, " ungkapnya. 

Di level daerah, TNI khususnya Angkatan Darat selalu mendukung kerja pemerintah daerah untuk melakukan akselerasi terhadap pembangunan nasional.

Dimulai dari bulan Februari sampai Maret 2019, Kodim 1612 Manggarai akan melakukan bakti di Desa Watu Baur, Kecamatan Reok Manggarai, berupa pembukaan jalan sepanjang kurang lebih 7 km.

Jalan ini dikerjakan secara swadaya oleh TNI AD dengan pendanaan dari Pemda Manggarai. Usai dikerjakan, jalan ini akan menjadi "jalan kabupaten" yang menghubungkan dua desa yakni desa Watu Baur, Kecamatan Reok dan Desa Wurak di Reok Barat.

Operasi Bakti ini akan melibatkan 150 personil TNI aktif dan masyarakat setempat. 

Selain pembangunan jalan, TNI juga akan memperbaiki rumah ibadat Umat Katolik yakni Kapela Stasi Racang. Renovasi rumah ibadat ini melibatkan  Depag Kakanwil Manggarai dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral di Ruteng. 

Beberapa item pekerjaan lain yang menjadi kegiatan tambahan dari Operasi Bakti ke-104 TNI AD itu di antaranya pembangunan duiker, drip dan pembangunan dua unit poskamling di dua desa lokasi operasi. 

Selain kegiatan fisik, TNI AD bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kupaten Manggarai dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja  akan melakukan pengobatan massal, pembagian sembako dan pasar murah.

"Kami tentu akan mengharapkan partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam kegiatan ini, " lanjut Rudi. 

Program untuk Warga Miskin

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai Rafael Ogur menjelaskan, di tahun 2019 bantuan sosial untuk rakyat makin digencarkan. Sebut saja, peningkatan jumlah elemen pendidikan untuk bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan. 

"Karena itu sinergi bersama TNI dan elemen-elemen lain diperlukan agar program-program seperti ini membawa perubahan bagi masyarakat," ucap Ogur.

Mengapa harus ada perubahan? Karena masyarakat miskin tidak harus diam dalam keadaan miskin, melainkan harus beralih dari penerima manfaat bantuan menjadi warga yang berdaya melalui pengembangan ekonomi. 

Ia mencontohkan, dalam tahun ini warga penerima bantuan PKH bisa mendapat Rp 2 sampai 3 juta dalam setahun. Ini tentu perlu diikuti dengan berkembangnya ekonomi rumah tangga. 

"Setelah mendapat bansos, apa yang akan mereka lakukan?" tanya Ogur.

Data Dinas Sosial Kabupaten Manggarai menyebutkan, terdapat 43 ribu keluarga miskin di Manggarai, sebanyak 27 ribu kk penerima PKH dan penerima beras sejahtera sebanyak 30 ribu. 

Tentu, masyarakat tidak boleh hanya menjadi penerima bantuan, dengan sinergi bersama dunia usaha, pemerintah daerah, TNI, kita mendorong agar terjadi perubahan dalam kehidupan masyarakat dalam matra ekonomi, pendidikan dan hidup sosial. 

Kepala Dinas Kesbangpolinmas Manggarai Hery Ngabut menambahkan, progres pembangunan sebuah daerah akan terjadi manakala ada sinergi antara pemangku kepentingan. Dan sinergi bersama TNI menjadi salah satu kunci.

"Tanpa kepastian keamanan, kedamaian dan ketertiban, pembangunan tentu akan terganggu. Kita berharap sinergi ini terus menjadi budaya kerja kita, "  ujar Hery. 

Dengan melibatkan dunia usaha, BUMN, BUMD, Media Massa dan pemerintah daerah, kita berharap Operasi Bakti TI 2019 menjadi sebuah kerja sinergi yang baik untuk perubahan di Manggarai. (Flo)

 

 

Ikuti tulisan menarik Fian Roger lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler