x

Iklan

Hamzah Zhafiri Dicky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Waspada, Hujan Abu Tipis Kembali Terjadi di Gunung Merapi

Hujan abu tipis kembali terjadi di lereng gunung merapi. Warga diminta waspada.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terjadi hujan abu tipis di kawasan lereng Gunung Merapi sebagai dampak dari luncuran awan panas yang terjadi Sabtu (2/3/2019) pagi. Masyarakat kawasan lereng Merapi tetap beraktivitas seperti biasa.

Sekitar pukul 06.30 WIB, warga merasakan adanya hujan abu di sekitar dusunnya. Berdasarkan pemantauan hujan abu tipis terjadi di sebagian besar kawasan lereng Merapi.

Selama hujan abu berlangsung, masyarakat banyak yang menggunakan masker, terutama para pengemudi wisata jip Merapi. Hujan abu itu diperkirakan hanya berlangsung sekitar 30 menit saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga sekitar lereng Merapi memang beraktivitas seperti biasa. Pelaksana wisata juga menjalankan kegiatan seperti biasa, sebagaimana warga yang bercocok tanam.

Sebelumnya Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan, berdasarkan pemantauan Sabtu (2/3/2019) pagi terjadi tujuh kali awan panas guguran dengan amplitudo 52 hingga 69 milimeter. Luncuran dengan jarak maksimal dua kilometer itu terjadi secara beruntun yaitu pukul 04:51, 04:54, 05:03, 05:07, 05:10, 05:33 dan 05:40.

Berdasarkan pantauan Sabtu (2/3/2019) periode antara puku 00.00 WIB hingga 06.00 WIB juga terjadi 21 guguran dengan durasi antara 11 hingga 30 detik. Adapun gempa fase banyak tercatat satu kali, gempa vulkanik dangkal sekali dan embusan sebanyak 14 kali dengan durasi 11 hingga 30 detik.

Hanik memastikan tingkat aktivitas Merapi masih berada di level II atau waspada. Sejumlah rekomendasi pun tidak berubah seperti sebelumnya, antara lain radius tiga kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Mengingat sudah beberpa kali awan panas guguran dengan jarak luncur semakin jauh, maka masyarakat yang tinggal di alur Sungai Gendol dimohon meningkatkan kewaspadaannya.

Hal ini menarik perhatian seorang tokoh politik lokal di Yogyakarta, Bambang Soepijanto. Menurutnya, sktivitas Gunung Merapi memang rutin terjadi setiap tahunnya. Justru aktivitas ringan seperti ini lebih baik, artinya sang Merapi rutin mengeluarkan isinya secara perlahan. Karena bisa berbahaya jika Merapi lama tidak beraktivitas, karena pastilah tahu-tahu sekalinya aktif, bisa menimbulkan bencana.

Gunung Merapi memang menjadi salah satu daya tarik di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbagai biro wisata pun siap mengantarkan anda menikmati keindahan gunung purba ini. Bambang Soepijanto yang kini sedang maju sebagai calon anggota DPD DIY sangat berharap, pariwisata di gunung ini bisa terus ditingkatkan dan aktivitas hujan debu yang kerap terjadi dapat dipahami wisatawan sebagai gejala alam yang natural dan bukan hal yang patut ditakuti.

Ikuti tulisan menarik Hamzah Zhafiri Dicky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu