x

Iklan

Indri Puji Lestari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Konser CoM UPH “The Last Three Piano Sonatas of Beethoven”

Apresiasi musik klasik seperti karya Beethoven di Indonesia masih rendah sekali, maka dari itu UPH Conservatory of Music (CoM) hadir untuk merestorasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

UPH Conservatory of Music (CoM) kembali menggelar Faculty Recital Series di semester baru berupa recital piano bertajuk “The Last Three Piano Sonatas of Beethoven” pada Selasa (19/2) di D 501 UPH Kampus Lippo Karawaci. Tiga karya Sonata terakhir komponis besar Ludwig van Beethoven dimainkan oleh 3 dosen piano UPH Conservatory of Music, yaitu Amelia Santoso, Dr. Mario Santoso, dan Dr. Johannes Nugroho.

Dibalik konser recital ini, dosen CoM UPH memiliki harapan agar setiap lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati musik, terutama musik klasik.

“Masih belum semua di Indonesia yang berpenduduk padat bisa merasakan adanya konser klasik, jadi ini adalah cita-cita fakultas kita untuk menciptakan atmosfer ini. CoM UPH sangat berharap seluruh lapisan masyarakat Indonesia berkesempatan untuk bisa mendengarkan semua nomor Sonata karya Beethoven yang totalnya 32 nomor. Rencananya kami ingin menggelar konser semacam ini di Jakarta dan Salatiga,” papar Dr. Mario Santoso.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ditanya tentang makna yang didapat dari memainkan karya-karya Beethoven ini, Dr. Mario mengatakan bahwa tiga karya sonata terakhir ini ditulis saat Beethoven sudah tidak bisa mendengar apa pun.

“Pada suatu titik saya berpikir bahwa kita yang “tuli”, bukan dia yang tuli, jadi sekarang kita harus bisa mendengar apa yang Beethoven dengar saat dia tuli. Karena itu untuk memainkan sonata ini memang dibutuhkan skill yang lebih dan pemahaman filosofis yang tinggi. Kita harus bisa memainkan karya ini di dalam dunia yang “tuli” karena kita memilik pendengaran normal,” ungkapnya.

Dr. Mario mengungkapkan bahwa apresiasi terhadap musik klasik seperti karya-karya Beethoven di Indonesia masih rendah sekali, sehingga ia berharap orang-orang lebih banyak belajar musik dengan banyak mendengarkan lewat konser-konser klasik seperti ini.

“Saya juga berharap mahasiswa semakin sadar. Dengan melihat kami para dosen melakukan ini, maka mereka tahu bahwa kami bukan dewa; dosen juga melakukan kesalahan yang sama seperti mereka. Lebih dari ini kami ingin menunjukkan kalau musik itu tentang kemanusiaan. Mengapa kita bermusik? Musik pada dasarnya cuma punya 2 alasan, yaitu membagikan keindahan ciptaan Tuhan dan juga demi kemanusiaan. When words are done, only music can do that, bahkan orang tuli pun dengan musik bisa connect. Itulah keindahannya. Orang yang tidak bisa menghargai keindahan itu berarti tidak mengerti arti hidup,” jelas Dr. Mario tegas.

Konser ini disambut positif oleh para penonton yang diantaranya para mahasiswa Conservatory of Music UPH dan juga publik.

“Karya-karya seperti ini jarang ditampilkan.  Dengan melihat langsung, orang bisa belajar banyak hal seperti interpretasi dan menambah pengalaman karena kita sebagai musisi harus belajar dari mereka yang lebih berpengalaman,” kata Janice, mahasiswa CoM UPH yang hadir.

CoM UPH selalu berkomitmen untuk mengenalkan karya-karya terbaik di bidang musik. Sebelumnya sebagai penutupan semester lalu, CoM UPH telah mengadakan konser yang mengapresiasi karya Claude Debussy dengan tajuk “Debussy 100th" pada November 2018.

Di 2019 ini, kembali CoM UPH ingin memberikan pengalaman bermusik berstandar internasional dengan menghadirkan seminar dan masterclass flute Federico Dalprà, seorang pemain flute dari Italia lulusan Codearts Hogeschool vor de Kunsten, Rotterdam yang kini berkarier sebagai pemain flute di Rotterdam Philharmonic Orchestra dan sebelumnya pernah berkolaborasi dengan Amelia Santoso dalam acara Rotterdam Chamber Music Society, pada tanggal 5 Maret 2019. Federico Dalprà juga berkesempatan tampil dalam konser memainkan lagu-lagu soundtrack film bersama UPH Symphonic Band dengan tajuk “UPH Symphonic Band Plays Movie Soundtracks” pada tanggal 6 Maret mendatang. (wm)

Ikuti tulisan menarik Indri Puji Lestari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu