Memukul Musuh Negara
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBNegara Indonesia lahir melalui usaha yang berdarah-darah. Dengan pemikiran hebat, pertempuran pejuang, semangat perlawanan dan keinginan bersatu.
Negara Indonesia lahir melalui usaha yang berdarah-darah. Dengan pemikiran hebat, pertempuran pejuang, semangat perlawanan dan keinginan bersatu. Indonesia ada bukan karena disulap.
Syarat catatan dari itu semua: wajib hukumnya menjaga yang telah dilakukan para founding father dan pejuang untuk menghadirkan Indonesia.
Tak salah Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengkategorikan 3 musuh berat negara yang patut diberangus dari Bumi Pertiwi. Agar Indonesia tetap tangguh.
Terorisme, narasi kabar bohong (hoaks) dan narkoba. Jadi 3 kelompok versi Kemhan yang 'kejam'. Tidak ada toleransi dapat berkeliaran bebas di Nusantara.
Seruan Kemhan kepada semua anak bangsa untuk 'memukul' 3 musuh negara itu adalah titah yang tanpa bantahan harus dilakukan. Selayaknya: tidak perlu perintah pun selayaknya kita semua dengan kesadaran ikut 'memukul' ketiga musuh negara itu.
Indonesia negara majemuk. Berlindung di balik Pancasila. Peta kebangsaannya UUD 1945. Maka: hidup saling damai, menghargai sesama, toleransi, tanpa egosentris, merupakan pola aktualisasinya.
Bukan membunuh sesama anak bangsa sebab dianggap berbeda paham. Bukan merusak pikiran anak bangsa dari jiwa Pancasila. Tidak sependapat maka adalah musuh. Halal melakukan kekerasan. Di situ terorisme jadi musuh negara.
Bukan juga saling berkelahi sebab terjebak hoaks. Indonesia negara persatuan. Masyarakatnya cerdas berpikir seperti para tokoh bangsa dulu. Jika Kemhan menyebut hoaks adalah lawan yang harus 'dipukul' KO, itu adalah sasaran jitu.
Jangan akibat hoaks membuat Indonesia bercerai. Indonesia dapat memetik pengalaman dari negara-negara yang pada ujungnya runtuh.
Kemhan tak ingin para pendiri bangsa menangis sebab negara yang diimpikannya luluh lantak. Cuma gara-gara hoaks antar anak bangsa.
Kemhan tidak ingin juga kelucuan, kecerdasan, kelincahan, religiusitas, budaya masyarakat Indonesia lenyap akibat terjangan narkoba. Anak bangsa mati satu per satu akibat zat beracun.
Kalau seluruh generasi penerus bangsa tewas secara sistemik, maka siapa yang meneruskan cita-cita besar para tokoh bangsa dulu. Sekali lag: Kemhan tidak ingin pejuang kita muram "di sana".
Kemhan tepat meminta seluruh komponen anak bangsa memberangus 3 musuh berat negara itu. Mengajak untuk 'memukulnya' sebagai realisasi bela negara. Sebab: Indonesia tidak hadir disulap.**
Ghost writer | Penyuka sejarah | Penonton dagelan | Gooner dan Bobotoh
0 Pengikut
Anak Bunuh Keluarga di Magelang, dalam Perspektif Teori Komunikasi
Senin, 9 Januari 2023 18:00 WIBMengenal Bridge Builder, Peran Indonesia di Kancah Dunia yang Sering Disebut Menlu
Kamis, 1 Juli 2021 18:57 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler