Menjadi Bangsa Terbaik Dengan Bela Negara
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBDiusulkannya program pemantapan bela negara di setiap kampus bukan mengartikan milter bakal infiltrasi ke perguruan tinggi.
Diusulkannya program pemantapan bela negara di setiap kampus bukan mengartikan milter bakal infiltrasi ke perguruan tinggi. Seperti Orde Baru dulu.
Menghidupkan pemantapan bela negara ke mahasiswa jangan ditafsirkan para intelektual muda nantinya harus wajib militer. Harus siap perang.
Semua itu salah. Sekali lagi: paradigma konyol. Tidak ada kaitan antara pemantapa program bela negara di kampus dengan itu semua. Sebaliknya: justru harus disambut baik, sebaiknya diterapkan.
Mahasiswa sebagai generasi muda adalah pewaris kehidupan bernegara. Penerus jati diri kebangsaan. Maju mundurnya Indonesia ke depan berada di pundak mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa.
Ketika mahasiswa lemah dan lengah, tidak memahami hakikat kenapa Indonesia dilahirkan oleh para founding father bangsa, maka cuma tinggal menunggu kehancuran Republik.
Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika adalah semangat para founding father bangsa saat 'mencetak' Indonesia. Tak ada pemaksaan ego suku, agama, ras, antargolongan ketika para founding father bangsa kita saling adu argumentasi dan pemikiran.
Semangat itu yang harus terus dirawat, dilestarikan mahasiswa. Selamanya merajut persatuan nasional. Di situlah bela negara. Usulan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang amat bijaksana.
Bela negara adalah cara agar Indonesia selamanya disegani bangsa-bangsa di kancah internasional. Dan yang memiliki visi ke depan menuju itu semua adalah mahasiswa.
Bela negara ingin melahirkan kesadaran generasi muda kepada bangsanya. Generasi muda yang menyadari bahwa radikalisme, intoleransi, terorisme, separatisme, narkotika, adalah musuh besar negaranya. Dan tidak ingin musuh negara jadi leluasa di Tanah Air.
Merupakan usulan nan baik bila pemantapan bela negara jadi salah satu program di kampus. Toh, juga hanya bersifat temporer saat masa awal orientasi mahasiswa baru usulan kurikulumnya. Bukan permanen dan jadi penunjang nilai kelulusan mahasiswa.
Cernalah positif soal bela negara di kalangan mahasiswa. Tak perlu khawatir. Indonesia bukan bangsa fasis. Di sini tidak pemerintahan junta militer.
Ghost writer | Penyuka sejarah | Penonton dagelan | Gooner dan Bobotoh
0 Pengikut
Anak Bunuh Keluarga di Magelang, dalam Perspektif Teori Komunikasi
Senin, 9 Januari 2023 18:00 WIBMengenal Bridge Builder, Peran Indonesia di Kancah Dunia yang Sering Disebut Menlu
Kamis, 1 Juli 2021 18:57 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler