x

Iklan

Nia Puspitasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Mei 2019

Senin, 13 Mei 2019 17:04 WIB

Pentingnya Kedisiplinan untuk Meningkatkan Nilai Karakter Mahasiswa di Era Modern

Sebagai seorang mahasiswa kedisiplinan merupakan hal yang harus dimiliki karena akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan mahasiwa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kalimat itu mungkin dapat mewakili betapa indahnya jika dapat menghargai usaha dan diri dalam setiap perbuatan dan tindakan yang dilakukan. Artinya, setiap usaha yang dilakukan pasti akan menimbulkan sebuah risiko, baik risiko besar maupun risiko kecil. Dengan adanya risiko, orang dapat menilai seberapa besar kemampuannya dalam melakukan hal tersebut. Ketika sebuah tindakan yang dilakukan itu gagal dan menimbulkan risiko yang sulit dilakukan, maka diri sendiri dapat menghargai usaha dan menghargai dirinya. Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda, sehingga perlu diadakan intropeksi diri untuk menambah nilai disiplin yang akan dilakukan.

Mahasiswa era modern atau generasi milenial kerap dijuluki dengan sebutan agent of change yaitu agen pembawa perubahan. Namun, perubahan- perubahan tersebut tidak hanya perubahan- perubahan di bidang teknologi melainkan juga di bidang sosial budaya. Dengan adanya perubahan-perubahan ini, mengakibatkan mahasiswa perlu meningkatkan nilai karakter dalam dirinya. Nilai karakter sangat diperlukan agar nilai-nilai sosial budaya tidak tergerus dengan teknologi perubahan zaman. Nilai sosial budaya yang perlu dilestarikan adalah budaya disiplin. Kedisiplinan diperlukan agar mahasiswa dapat mengatur waktunya baik di lingkungan kampus maupun dalam bermasyarakat.

Disiplin menurut KBBI merupakan ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib). Displin merupakan kunci utama dalam kehidupan mahasiswa, ketika mahasiswa telah dapat mengontrol dirinya agar mampu bersikap disiplin dari dalam hatinya maka mahasiswa tersebut akan lebih mudah menjalani kehidupan dan kewajibannya sebagai mahasiswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai seorang mahasiswa kedisiplinan merupakan hal yang harus dimiliki karena akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan mahasiwa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Seorang mahasiswa dikatakan memiliki komitmen dalam belajar jika selalu bersemangat menjalankan setiap kewajibannya sebagai mahasiswa. Disiplin akan mengantarkan mahasiswa dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Namun, masih banyak mahasiswa yang belum dapat menanamkan nilai-nilai kedisipinan di dalam kehidupannya sehingga hidupnya akan tidak teratur dan akan membuahkan kata penyesalan dikemudian hari.

Disiplin dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

(1) Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari siswa sendiri dan dapat memengaruhi disiplin belajarnya. Dalam hal ini faktor internal dibagi menjadi dua yaitu keadaan fisik dan psikis merupakan aspek yang memengaruhi pembentukan disiplin diri.

(2) Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari lingkungan luar dan dapat memengaruhi disiplin belajar siswa. Faktor eksternal tersebut meliputi kebiasaan keluarga, penerapan tata tertib sekolah, dan kondisi masyarakat.

Faktor internal yang memengaruhi sikap kedisiplinan yaitu minat dan motivasi. Minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu kegiatan, sedangkan motivasi yaitu doronga yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Seseorang mahasiswa yang membutuhkan motivasi untuk bertindak disiplin dapat menemukan motivasinya dari luar diri sendiri (motivasi ekstrinsik) maupun dari dalam dirinya sendiri (motivasi intrinsik)  Terkadang mahasiswa yang termotivasi dari luar berasal dari orang terdekat misalnya orang tua atau sahabat sedangkan motivasi dari dalam diri sendiri muncul karena adanya rasa ingin meperbaiki diri menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.

Faktor dari eksternal yang memengaruhi tingkat kedisiplinan mahasiswa yaitu anatara lain keluarga, dosen, lingkungan tempat tinggal (kos), lingkungan kampus, serta teman pergaulan. Contoh faktor eksternal di lingkungan kampus yang dapat memengaruhi tingkat kedisiplinan yaitu saat pengumpulan tugas, yang seharusnya dikumpulkan tanggal sekian bagi mahasiswa disiplin akan dikerjakan jauh- jauh tempo agar tidak menumpuk dengan tugas yang akan datang, sebaliknya bagi mahasiswa deadliner (kebiasaan seseorang menunda- nunda pekerjaan) ia kan mengerjakan tugas- tugasnya kurang dari beberapa jam sebelum dikumpulkan atau sering disebut dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Contoh lain yaitu karena akibat rendahnya rasa menghargai terhadap orang lain dapat memengaruhi sifat kedisiplinan mahasiswa, pada saat permulaan jam kuliah berlangsung, bagi mahasiswa yang disiplin akan datang sebelum jam perkuliahan berlangsung sedangkan bagi mahasiswa deadliner ia akan berangkat mepet- mepet dengan jam kuliah berlangsung dan akhirnya ia masuk saat jam kuliah berlangsung alias telat.

Sikap disiplin dapat membantu mahasiswa dalam menjalankan tugas dan masalah yang sedang dihadapi. Apabila sikap disiplin sudah tertanamkan sejak dini serta ia tinggal di tempat baik dan dikelilingi orang- orang baik serta memiliki sikap kedisiplinan yang tinggi maka ia akan dapat meneruskan sikap disiplin itu hingga ia dewasa agar ia mudah dalam penyelesaikan tugas dan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa, dan bila ia menemukan lingkungan yang kurang baik serta teman yang memiliki sikap disiplin juga rendah maka ia tidak akan mudah untuk mengkuti temannya karena ia sudah terbiasa menanamkan sikap disiplin di dalam dirinya maka dengan itu ia tidak akan mudah terpengaruh.

Sikap disiplin sangat berpengaruh terhadap hasil capaian yang diraih mahasiswa dalam proses pembelajaraan. Jika mahasiswa tidak disiplin maka proses pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Dampak dari kurangnya sikap disiplin akan menimbulkan stigma dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat sekitar akan menstigmakan bahwa mahasiswa tersebut tidak disiplin dalam melakukan sesuatu dan masyarakat sekitar akan memandangan negatif mahasiswa tersebut akibat dari tindakan tidak disiplin. Meluangkan dan menata waktu untuk menjadi disiplin sangat penting. Pemanfaatan waktu untuk menata pentingnya waktu akan menimbulkan kesadaran terhadap pentingnya waktu, sehingga dapat menghargai dan memanfaatkan waktu dengan sebaik- baiknya. Apabila mahasiswa sudah menerapkan sikap disiplin dari dalam hati dan kehidupannya maka akan lebih mudah dalam menyelesaikan tugas kuliah, kegiatan- kegiatan yang diikutinya serta mendapatkan motivasi dari pihak keluarga dan teman- teman dekatnya maka prestasi belajar yang diraih akan terus meningkat karena telah dikerjakan sesuai waktu sebagai seorang mahasiswa.

            Akibat dari sikap tidak disiplin pada mahasiswa tidak hanya berpengaruh pada kegiatan dan prestasi akademik, namun juga berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang rendah dan sulit untuk merubah dirinya. Peran orang- orang sekitar termasuk teman- teman, orang tua, dosen dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan dalam sikap kedisiplinan mahasiswa. Peran orang tua sangat penting karena sebelum menjadi mahasiswa seorang anak harus dibentuk kedisiplinannya sejak kecil, agar pada saat dewasa sikap disiplin ini dapat terus digunakan. Hal- hal kecil dapat menjadi suatu awalan untuk mengubah suatu kebiasaan tidak disiplin, seperti beribadah tepat pada waktunya, bangun lebih pagi dan membuat list kegiatan yang akan dilakukan. Membiasakan sikap disiplin dapat membuat diri sendiri terasa lebih positif dalam melakukan kegiatan sehari- hari.

Ikuti tulisan menarik Nia Puspitasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB