x

Iklan

afif hilmi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Mei 2019

Minggu, 12 Mei 2019 05:37 WIB

Menantikan Real Count Dari Pemilu 2019

Penerapan Sila ke 3 dalam menyikapi keputusan hasil real count pemilu 2019 dari KPU.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Akhir- akhir ini dunia politik makin memanas setiap harinya, mengapa demikian? Ya, karena kita masih dalam masa-masa menantikan hasil dari keputusan KPU. Pada umumnya momen memanasnya dunia politik di indonesia saat ini yaitu saat sebelum pemilu tanggal 17 april dilaksanakan, yaitu pada saat masing masing kandidat ataupun pendukung dari setiap kandidat itu melakukan kampanye. Pada umumnya, pada masa setelah pemilu akbar yang dilaksanakan pada tanggal 17 April sudah kian mereda. Namun faktanya setelah melewati 17 april ,para pendukung dari kedua kandidat ini malah semakin memanas. Hal ini disebabkan karena hasil perhitungan suara atau yang biasa kita sebut quick count, pada dasarnya quick count ini adalah hasil sementara yang berasal dari lembaga survei yang ada di indonesia. Hasil dari perhitungan ini merupakan hasil sementara dan bukan hasil akhir, namun biasanya data dari quick count memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi.

Quick count inilah yang menyebabkan terjadinya pro dan kontra dalam masing masing pendukung kandidat. Karena dari hasil quick count ini terjadilah pengklaiman kemenangan dari masing-masing  kandidat tersebut. Setiap kandidat memiliki kepercayaan terhadap lembaga surveynya sendiri, jadi tidak dapat dipungkiri masing-masing kandidat mengklaim kemenangan melalui hasil quick count tersebut. Karena ini lah yang menyebabkan banyak kontra, salah satunya penudingan hasil quick count ini tidak sesuai dengan data melainkan data ini terkesan dibuat buat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal menang kalah itu adalah keputusan hasil real count dari KPU sendiri bukan dari hasil quick count lembaga survey yang ada. Jadi alangkah baiknya jika kita bersabar menunggu hasil keputusan resmi dari KPU yang akan datang. Tidak ada yang salah sebenarnya terhadap quick count, boleh dibuat acuan namun tidak untuk pengklaiman kemenangan yang menyebabkan terjadinya konflik pada masing masing pendukung. Hingga saat ini meskipun suara masuk telah mencapai lebih dari 75% para pendukung dari kedua belah pihak masih percaya akan kemenangan dari kandidat yang mereka dukung.

Tanggal 22 mei 2019 kemungkinan hasil real count dari KPU telah selesai dan dapat di umumkan. Kemungkinan yang terjadi pada saat momen itu di umumkan ialah banyak yang menyesalkan dan banyak pula yang kecewa mengenai keputusan resmi dari KPU, dikarenakan masing masing kandidat dan pendukungnya pasti menginginkan kemenangan, dan dikarenakan juga adalah pengklaiman kemenangan yang berdasarkan hasil quick count dari lembaga survey.

Oleh karena itu diharapkan untuk masing pendukung berfikiran dewasa dan erbuka dalam menyikapi keputusan hasil real count dari KPU. Siapapun kandidat yang terpilih berdasarkan hasil yang ditentukan dari KPU tetaplah ikhlas dan menerimanya apapun hasilnya. Dukunglah mereka dan jangan dan jangan membuat tindakan yang menyebabkan pecah belah indonesia dengan menghina dan melecehkan kandidat dan pendukungnya. Dalam hal ini sila ke 3 dari pancasila dapat diterapkan untuk menyikapi hasil real count.

Sila ke-3 yang berbunyi persatuan indonesia, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki makna berbeda-beda tetapi satu jua yang artinya setiap orang wajib menjunjung tinggi, mencintai bangsa indonesia dan saling menghormati dan menghargai pendapat, dan menempatkan kepentingan bangsa lebih utama dari kepentingan individu. Jadi alangkah baiknya apabila indonesia tetap bersatu walau dengan adanya perbedaan suatu pendapat atau dukungan. Karena sejatinya kedua kandidat memiliki cita cita yang baik yakni untuk Indonesia yang lebih baik

Nantikanlah keputusan resmi dari KPU tanggal 22 mei 2019, dan bersikaplah dewasa dalam menyikapinya. Ingat kita adalah bangsa indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

 

By:          Afif Hilmi Febrianto & Anselmus Rian Joko Avrilian

Mahasiswa Teknik Kimia

Ikuti tulisan menarik afif hilmi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB