x

Iklan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 13 Mei 2019 16:57 WIB

Kawula Muda di Era Milenial, Mau Dibawa ke Mana Bangsa Ini?

kaum milenial haruslah bijak dalam melakukan berbagai hal, jangan hanya mementingkan diri mereka sendiri dengan gaya hedonismenya. pemuda Indonesia harus aktif membangun bangsa agar bangsa ini tidak tenggelam dan tergerus oleh jaman. Bangsa Indonesia harus terus dipertahankan keberadaannya dan keberagamnannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Para kawula muda atau anak muda memang identik dengan pergaulannya, lalu bagaimanakah mereka di era milenial saat ini? Jelas banyak hal yang mereka lakukan saat ini, mulai dari gaya hidup, pergaulan, penampilan bahkan tata kebahasaannya. Semua mereka lakukan mengikuti jaman, ya memang kawula muda jaman sekarang sering disebut sebagai kids zaman now. Sesuai dengan artinya yaitu anak jaman sekarang dimana mereka tidak akan dan tidak mau ketinggalan jaman untuk style mereka. Lalu apa alasan lain mereka sebenarnya sehingga menjuluki dirinya sebagai kids zaman now? Bahasan yang cukup unik dan menarik, karena membahas kaum milenial nampaknya tidak akan ada habisnya.

”Milenial masa enggak trendy? enggak jaman dong”

Kaum milenial saat ini sepertinya cenderung memilih bergaya hidup hedon, terlihat dari cara mereka berpenampilan dari rambut hingga ujung kakinya. Barang-barang yang mereka kenakan barang yang relatif mahal karena memiliki merk yang memang terkenal sebagai merk mahal. Gaya yang mereka pilih juga gaya kekinian atau sering mereka sebut sebagai Hypebeast. Hypebeast disini memiliki arti dimana para kawula muda yang senang berpenampilan modis dengan koleksi-koleksi yang trendy mulai dari apa yang mereka kenakan, kendarai sampai apa yang mereka makan. Bukan orang lain sebenarnya yang menuntut mereka untuk tampil seperti itu, namun mereka sendirilah yang sengaja memilih gaya seperti itu agar dilihat oleh orang lain selalu up-to-date alias mengikuti trend sekarang atau agar tidak dianggap sebagai oldish. Terlihat jelas mereka yang tidak mau dibilang oldish atau kids zaman old yang tidak trendy, tidak kekinian. Para milenial ini berlomba-lomba juga agar mendapat simpati orang lain baik dari dunia nyata sampai dunia maya melalui sosial media agar mereka mendapat banyak pengikut. Di dunia nyata mereka dengan sengaja juga selalu berpenampilan mewah, membawa kendaraan mewah agar orang lain memuji penampilan mereka, mereka seakan tak segan untuk memamerkan kekayaan mereka. Kebanyakan dari milenial ini memang kerap memamerkan kekayaan orang tua mereka. Gaya hidup mereka yang hedon ini berasal dari harta orang tua mereka. Hanya sedikit yang memang milenial hedon berkat kerja keras usaha mereka sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para kawula muda ini akan melakukan berbagai cara untuk mendapat banyak followers di sosial media mereka agar dikatakan sebagai anak hits juga. Milenial disini bukan hanya mereka yang sudah mahasiswa, hal serupa juga dilakukan oleh anak seumuran SMP sampai SMA, bahkan tak sedikit juga berasal dari anak SD yang masih belia namun sudah pandai bergaya. Semua yang mereka lakoni memang semata-mata juga demi kepopularitasan mereka. Miris memang di jaman majunya teknologi sekarang justru pemudanya lebih senang berfoya-foya, menghambur-hamburkan uang daripada berjuang demi masa depan mereka sendiri maupun bangsa ini.

“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”

Dalam segi tata kebahasaan, milenial juga telah banyak mengubah kosa kata dan diksi yang mereka pilih untuk berkomunikasi sehari-hari. Mereka justru mencampuradukkan antara bahasa Indonesia dengan bahasa manca atau lebih sering berbahasa Inggris. Dengan seenaknya sendiri mereka membuat bahasa yang mereka anggap lebih gaul atau kekinian. Tidak salah memang seseorang berbahasa Inggris karena merupakan bahasa Internasional yang juga wajib kita pelajari untuk menghadapi era globalisasi ini. Namun sepertinya anak muda sekarang justru tidak bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal sudah jelas terdapat di dalam Sumpah Pemuda terdapat kalimat yang berbunyi “Menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Dimana sumpah tersebut adalah jiwa pemuda Indonesia yang tidak boleh luntur bahkan hilang dari diri para pemuda Indonesia sampai kapanpun. Tetapi mengapa hari ini? Mengapa para pemuda seakan sudah lupa bahkan tidak ingat sama sekali dengan sumpah janji mereka? Seakan tidak mencintai bumi pertiwi ini lagi. Kawula muda saat ini sama sekali tidak memperdulikan betapa susahnya para pemuda di jaman penjajahan dahulu untuk menyerukan Sumpah Pemuda. Mereka rela datang dari berbagai daerah untuk berkumpul di satu tempat yang sama untuk memikirkan bagaimana nasib anak muda di masa depan. Milenial jaman sekarang cenderung pasif dalam menunjukkan jati diri mereka sebagai anak muda Indonesia. Mereka lebih memilih kebarat-baratan agar tidak dibilang kudet (kurang update).

Mereka berbondong-bondong mengikuti trend budaya barat. Budaya tanah air mereka sendiri justru mereka tidak tahu menahu keberadaannya. Milenial saat ini sebenarnya harus berusaha keras melestarikan berbagai budaya nasional yang dimiliki bangsa ini. Karena kelengahan para anak muda jaman sekarang, banyak budaya bangsa Indonesia yang justru diaku oleh bangsa lain yang tidak bertanggung jawab. Padahal semua itu merupakan budaya asli Indonesia. Mulai dari makanan tradisionalnya misalnya, milenial juga harus tahu, tidak malah lebih memilih makanan luar seperti junkfood yang justru tidak sehat bagi kesehatan. Untuk pakaian, Indonesia memang menganut budaya timur yang lebih sopan dalam cara berpakaian, namun hal sebaliknya yang dikenakan milenial sekarang yang dinilai kurang sopan dalam berpakaian. Tata krama sopan santun anak muda jaman sekarang pun dinilai miris dilihat dari kelakuan mereka saat ini terutama kepada orang tua. Maka dari itu peran aktif orang tua dalam membesarkan, mendidik serta memberi contoh kepada anaknya juga harus diperhatikan lagi. Karena jika hanya dengan memanjakan anak saja itu tidak cukup sama sekali bagi kehidupan si anak. Para orang tua harusnya tidak mementingkan kesenangan anaknya sekarang saja, mereka juga harus memiliki pikiran untuk masa depan anaknya kelak. Tidak mungkin hanya mengandalkan harta orang tua seterusnya. Uang lama kelamaan akan habis, tapi jika orang tua membekali anaknya dengan ilmu, ilmu itulah yang akan menuntun anaknya menggapai masa depan yang lebih cerah.

Kawula muda merupakan pemuda yang akan meneruskan masa depan bangsa ini, bangsa Indonesia. Tidak ingin bukan apabila masa depan bangsa ini hancur hanya karena peran pemuda dalam berbangsa dan bernegara tidak baik atau sesuka hati mereka. Mau dibawa kemana negara kita nantinya? Apa mau dijual demi mementingkan ego masing-masing? Milenial harus mempunyai tekad untuk hidup lebih baik lagi tidak hanya memikirkan diri mereka sendiri, pikirkan juga masa depan bangsa ini. Kawula muda harus bisa mempersiapkan hidup mereka kelak termasuk hidup bangsa ini.

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler