x

Iklan

yehezkiel tobiing

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Mei 2019

Selasa, 14 Mei 2019 15:16 WIB

Mahasiswa Merantau, Masih Ingatkah Beribadah?

artikel ini berisikan tentang aktivitas mahasiswa yang padat sehingga sampai lupa pentingnya ibadah,

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pasti kalian tahu bukan? Mahasiswa sudah tidak heran lagi ketika menghadapi sebuah aktivitas yang  begitu padat, sering dilakukan secara tidak teratur. Kegiatan itu biasanya dilakukan sehari hari, baik lingkungan dalam kampus maupun lingkungan luar kampus.

            Selain aktivitas sehari hari yang dilakukan tidak teratur itu, mahasiswa  kebanyakan sering melewatkan bahkan kadang melupakan waktunya untuk beribadah. Padahal pada dasarnya, manusia itu harus memiliki keseimbangan hidup antara kesehatan jasmani dan rohani. Namun tanpa disadari, mahasiswa terlalu memprioritaskan aktivitas yang dianggap mereka suatu hal penting seperti; aktif dalam kegiatan akademik, ikut berperan aktif dalam organisasi maupun kepanitian acara kampus dan kegiatan yang lainnya. Karena terlalu fokus terhadap aktivitas yang padat dan sibuk itu, membuat mahasiswa menjadi mager atau malas bergerak untuk meluangkan waktu nya beribadah. Disebabkan mahasiswa karena tenaga yang mereka pakai kebanyakan sudah terkuras habis dan pikiran berat seakan sudah tidak memiliki gairah atau semangat untuk beribadah.

            Padahal mahasiswa itu hanya menghabiskan waktu untuk beribadah bisa dikatakan sebentar, tapi realitasnya mahasiswa beranggapan bahwa mendengarkan ceramah kerohanian itu sangat mengambil waktu yang lama. Akibat asumsi pemikiran mahasiswa tersebut, itu menjadikan makna  yang benar akan faktanya tetapi hal tersebut bukan menjadi hal dikatakan akan kebenarannya karena pada dasarnya itu bisa saja ditimbulkan akibat dari para pemuka agama seperti ustadz,pendeta dan pemuka agama lainnya yang belum dikatakan baik dan benar dalam menyampaikan sebuah ceramah rohani kepada pendengar, salah satunya mahasiswa. Penyampaian ceramah rohani yang kurang stabil dan baik, membuat pembahasan yang dibahas menjadi bosan dan menimbulkan ngantuk tanpa para pemuka agama disadari. Selain penyebab penyampaian ceramah rohani yang kurang stabil dan baik, interaksi antara pemuka agama dengan masyarakat alias mahasiswa membuat hubungan yang dijalin kurang memunculkan titik pembahasan yang baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Penyebab itulah yang menyebabkan mahasiswa menjadi tidak semangat untuk beribadah ketika melakukan aktivitas yang padat itu. Jika dilihat kembali dari masa lalu, mahasiswa akan merantau ke negri orang dan pastinya setiap orangtua selalu mengingatkan anak anaknya untuk  meluangkan waktu beribadah dan berdoa walaupun kegiatan yang dikerjakan sangat padat atau tidak bisa diganggu. Orangtua selalu membebaskan kita sebagai mahasiswa melakukan kegiatan yang kita sukai misalnya seperti; aktif dalam bidang akademik ataupun mengejar prestasi yang kita anggap  baik untuk kedepannya.

Selain itu juga, mahasiswa kadang bahkan sering melupakan ibadah karena akibat tidak ada yang mengingatkan kepada kita dan teman teman sekitar kita yang kurang memperhatikan dan memberitahu supaya tidak lupa untuk beribadah. Ajakan dan niat yang kurang baik bisa menjadi faktor penyebab mager untuk beribadah.

Kita  sebagai mahasiswa harus bisa memberikan perubahan pada diri kita sendiri agar tidak melupakan kebutuhan pokok rohani yang kita harus lakukan serta, membiasakan diri untuk mau beribadah walaupun sesibuk apapun kegiatan yang dilakukan agar kesehatan jasmani dan rohani pada kita tetap kuat dan tidak gampang tergoda dari hal yang negatif yang kita tidak tahu sebagai mahasiswa kedepannya seperti apa yang dihadapi.

Ikuti tulisan menarik yehezkiel tobiing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler