x

Iklan

Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 17 Juni 2019 18:23 WIB

Puisi-puisi oleh Silivester Kiik

"Iman kecilku telah digenapi, kuat untuk menempuh senyum dan air mata. Dan jika Tuhan memilih, aku mencintaimu dengan napas kehidupan."

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SATU MUSIM BERSAMA DEBU DAN ASAP

Satu jam kesepian mengoreksi,
antara keegoisan impian dan ketenaran musim pengaduan.
Saling membentur dalam nada-nada yang mencurigakan,
dengan bingkai kotak-kotak pecah.

Aturan kini membutakan dengan debu dan asap,
menindas nyalanya kebenaran dan terus memainkan pertandingan-pertandingan kepalsuan.
Ini adalah kata dari waktu ke waktu,
yang kelak mati tanpa sebuah rangkulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-----

SETELAH KEPERGIAN SENJA

Setelah kepergian senja,
suara taman berhasil menangkap angin malam, 
berhembus dengan bijaksana, 
berdamai dengan kegelapan,
berhasil menuntun mimpi meraih hari esok.

-----

SEBUAH LAGU PUJIAN

Dari bumi yang cemberut,
mulutku mendendangkan lagu-lagu pujian.
Bersama cinta yang menanti di gerbang surga,
jiwaku menyambutnya dengan gembira.

Hadirmu melantunkan romantisme,
ketika relung menjamunya dengan kebutuhan yang absolut.
Seperti sinar matahari dan cahaya lilin,
untuk akhir wujud dan rahmat yang ideal.

***

Atambua, 17 Juni 2019

Sumber Pict: Dokumen Pribadi (Silivester Kiik)

Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler