Bijaksana namun tetap tegas. Citra itu pantas disematkan ke Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Bukan sekadar basa basi.

Dalam berbagai berita media, Menteri Ryamizard menunjukkan sikap tersebut.

Berkaitan dengan proses pemeriksaan hukum ke seorang purnawirawan TNI AD berpangkat Mayor Jenderal yang diduga merancang dan ingin melakukan makar kepada pemerintahan yang sah sesuai UUD 1945. Pernah pula jadi petinggi kesatuan elit TNI AD: Kostrad.

Menteri Ryamizard tetap mempercayakan aparat kepolisian untuk melakukan proses hukum. Menteri Ryamizard tak ikut campur. Beliau menujukkan kenegarawanannya.

Di samping itu, Menteri Ryamizard sosok cerdas. Paham siapa yang berwenang melakukan penegakan hukum memproses perbuatan kriminal. Dia tak menyalahgunakan kekuasaan meskipun seorang Menteri.

Hanya satu pesan dan permintaan Menteri Ryamizard menyangkut proses hukum kepada tersangka makar: hormati, hargai, perlakukan secara layak sebab bagaimanapun rekannya itu pernah jadi petinggi TNI AD dan menyandang pangkat bintang dua.

Jangan anggap itu sebagai intervensi. Beda. Jangan salah paham, apalagi sampai memelintir demi kepentingan tertentu di luar aspek kebangsaan.

Imbauan Menteri Ryamizard ke aparat kepolisian yang memeriksa rekannya tersangka makar adalah sikap menegakan kemanusiaan. Sosok bijak yang menjunjung humanisme.

Silahkan saja tegakan hukum. Apalagi sampai mengancam kedaulatan negara dan berpotensi meruntuhkan Pancasila dan UUD 1945. Tapi jangan sampai juga melupakan hak kemanusiaan.

Bila itu diabaikan, toh sama saja tidak menghargai Pancasila dan konstitusi negara. Itulah karakter luar biasa dari Menteri Ryamizard.

Kemanusiaan dan penghargaan, apalagi pernah sampai berkorban untuk negara, jangan sampai dilupakan ketika dilakukan proses pemeriksaan hukum bagi pelaku yang ditengarai berbuat kriminal.

Menelaah pesan Menteri Ryamizard ke kepolisian, dapat dianalisis jika tetap menghargai dan menghornati purnawirawan perwira tinggi TNI ketika sedang menjalani proses hukum, jadi jalan lain menyadarkan sang pelaku kalau bangsanya amat ramah dan mencintai setiap warga negara.

Kita semua sepantasnya belajar tegas namun tetap bijaksana dari karakter seorang Menteri Ryamizard.

Ikuti tulisan menarik Ferguso Kubangun lainnya di sini.