x

Aktris Dian Sastro saat menghadiri pemutaran perdana film Milly dan Mamet (Ini Bukan Cinta dan Rangga) di XXI Cinema Epicentrum, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018. Film Milly dan Mamet yang merupakan kerjasama dua rumah produksi Miles Film dan Starvision ini akan tayang pada 20 Desember 2018. TEMPO/Nurdiansah

Iklan

Nada Samantha

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Agustus 2019

Sabtu, 24 Agustus 2019 15:15 WIB

Kesabaran Dian Sastro Sembuhkan Anaknya yang Autis

Dian Sastro mulai mendeteksi bahwa kondisi si kecil berbeda dengan bocah lain saat buah hatinya masuk usia delapan bulan. Anaknya enggak bisa menggunakan telunjuk.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jakarta – Artis  Dian Sastrowardoyo membeberkan proses penyembuhan anak  pertamanya yang terdiagnosis autisme dalam konferensi pers Pameran Anak Spesial (SPEKIX) 2019 di Jakarta, Jum’at, lalu.  Dian mulai mendeteksi kondisi si kecil berbeda dengan bocah lain saat  buah hatinya masuk usia delapan bulan.

"Dia enggak punya ketertarikan sama anak-anak lain. Dia enggak bisa menggunakan telunjuk. Mau nunjukin dia tertarik, dia tarik tanganku," ujar Dian tentang putra pertamanya, seperti yang ditulis oleh Antaranews.com.

Bukan hanya tidak dapat menggerakkan telunjuk, si kecil jarang melakukan kontak mata. "Dia jarang kontak mata.  Sebagai orang tua, aku merindukan bonding. Ini enggak terjadi sama anakku sampai usianya empat tahun," kata Dian  Sastro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dian   kian menyadari bahwa anaknya unik  ketika  mulai masuk usia pra sekolah.” Di kelas, anakku enggak tertarik ikut kegiatan yang diajarkan gurunya. Dia lain sendiri dan membuka pikiranku. Aku coba cari tahu yang lebih lanjut," ujarnya.

Membawa ke tiga dokter
Alumnus Fakultas Sastra dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu lantas mengajak putranya itu ke tiga dokter untuk menjalani pemeriksaan demi mengetahui tanda-tanda autisme. Dian Sastro membawa anak kesayangannya ke para ahli untuk menjalani terapi, seperti okupasi, perilaku, dan bicara.

Dian juga melatih anaknya melakukan kontak mata dan berkomunikasi."Aku membuka diri dan melatih anakku bisa melakukan eye contact. Kami sekeluarga sepakat tidak memberikan apapun sampai dia meminta sendiri. Aku melakukan seperti yang dilakukan saat terapi," katanya.

Saat berusia enam tahun, putra Dian Sastro tidak memerlukan terapi lagi. Ketika masuk usia delapan tahun,   kemampuan sosial  si anak sudah meningkat.  Baca juga: Cerita Dian Sastro tentang Anak Pertamanya

Dukungan keluarga
Kisah Dian Sastro dalam merawat putra menggambarkan pentingnya dukungan orang tua terhadap  anak yang mengalami gangguan autisme.  Sang ibu bisa pula bergabunglah dengan komunitas orangtua atau keluarga yang memiliki anak dengan autisme.  Cara ini  penting untuk saling mendukung dan berbagi pengalaman sehari-hari dalam mengurus anak dengan autisme.

Langkah lain yang perlu dilakukan :  mengenal dan memahami anak.  Orangtua bisa membaca  dan pelajari sebanyak mungkin  pengetahuan mengenai autisme, tentu  harus dari sumber-sumber yang terpercaya.

Jika  orangtua  merasa lelah, kewalahan, atau depresi,  gara-gara menangani anaknya yang autis,  mereka bisa meminta pertolongan orang lain.  Ada baiknya meminta pertolongan ke anggota keluarga lainnya untuk membantu merawat anak, agar Anda bisa beristirahat sejenak. Baca: Cara Orang Tua Tangani Anak Autis  ***

 

Ikuti tulisan menarik Nada Samantha lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler