Mengisi Kekosongan Jiwa (Mengatasi Kesepian)

Sabtu, 31 Agustus 2019 15:20 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Usaha efektif dalam mengatasi kesepian

Pernahkan anda merasakan kegundahan hati? Dilansir dr psychology today, > 40% manusia di Bumi mengalami kesepian. Perasaan ini bisa hinggap pada siapa saja ditandai dengan perasaan tidak menyenangkan atau kehilangan bermaknaan atas kehidupan. Kesepian juga berimplikasi terhadap daya tahan tubuh yang menurun, tekanan darah-kolestrol, dan resiko penyakit jantung. Resiko kesepian setara dengan resiko merokok bagi kesehatan tubuh.

Kebanyakkan ilmuwan mendefinisikan kesepian sbg “perasaan tidak menyenangkan dan ketidakpuasan yang dihasilkan oleh perbedaan antara jenis hubungan sosial yang kita inginkan dan jenis hubungan sosial yang kita miliki”. Faktanya, kesepian tidak tergantung dr seberapa banyak hubungan sosial yang dimilikinya. Anda bisa saja merasakan kesepian sekalipun berada di keramaian, berkumpul dengan anggota keluarga, atau menjalin hubungan dengan pasangan. Dilaporkan  > 60% orang yang sdh menikah merasakan kesepian. Ini membuktikan bahwa kesepian bukanlah sekedar ‘ketidakpuasan atas hubungan sosial’.

Sebenarnya makna ‘hubungan’ perlu diperluas tidak hanya mencakup sosial tetapi juga hubungannya dengan Tuhan, alam dan diri sendiri, mengingat kedudukan manusia sbg makhluk individu, sosial, sekaligus hamba Tuhan, atau lengkapnya sbg khalifah fil ‘ard. Karena itu, kesepian bisa jadi krn buruknya hubungan seseorang dengan pengembangan dirinya, relasi sosialnya atau paling dasar hubungannya dengan Penciptanya.

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra'd 13 : 28)

Bagi muslim, solusi terbaik atas kesepian adalah dzikirullah (mengingat Allah). Dzikirullah tidak sekedar melafalkan “Allah”, tetapi dzikirullah ialah ‘menghadirkan’ selalu keterlibatan-Nya dlm setiap aktivitas kita, sehingga kita senantiasa ingat orientasi, fungsi dan kedudukan kita sebagai khalifah hingga setiap aktivitas menjadi ‘bermakna’ dan bernilai ‘ibadah’. Dari sinilah, hati kita akan selalu tenteram. Selalu ‘merasa’ ada yang menemani, memperhatikan, dan mengawasi sepanjang waktu kapan pun di mana pun, sehingga kita tak lagi sendiri, bukankah Allah bersama orang-orang yang bertakwa?

Maka marilah kita jadikan Allah sbg sebaik2nya pengisi kekosongan hati.

#lonelines #kesepian #gundah #jiwa #dzikir #allah

Bagikan Artikel Ini
img-content
danar dono

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Konflik Terbesar Sepanjang Sejarah Umat Manusia

Rabu, 11 September 2019 07:51 WIB
img-content

Apakah Anda Bersedih Hati?

Senin, 9 September 2019 13:16 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler