x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 18 September 2019 10:55 WIB

Pro-Kontra Diversifikasi dalam Investasi Saham

Setidaknya ada tiga teori mengapa investor tidak melakukan diversifikasi, salah satunya teori pendekatan bias psikologi (behavioral).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hasil penelitian mengenai diversifikasi investor saham memang menarik. Ditemukan oleh sejumlah peneliti bahwa diversifikasi saham ternyata kurang diminati investor retail. Fenomena ini ditemukan oleh Blume dan Friend (1975), Kelly (1995), Barber dan Odean (2000) Polkovnichenko (2005), Goetzmann dan Kumar (2008), Dorn dan Huberman (2010).

Setidaknya ada tiga teori mengapa investor tidak melakukan diversifikasi, salah satunya teori pendekatan bias psikologi (behavioral). Nah, yang termasuk dalam bias psikologi, yakni heuristic, familiaritas dan favoritisme, illusion of control, serta overconfidence.

Seperti apa bias psikologi yang dimaksud?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Heuristic
Akibat kompleksitas masalah dan keterbatasan yang ada pada dirinya, manusia sering lebih mengandalkan cara praktis dan pintas dalam mengambil keputusan.

2. Familiaritas dan favoritisme
Investor hanya mau mengoleksi saham-saham perusahaan yang dikenal baik dan yang disukai (favorit).

3. Illusion of control
Investor cenderung memiliki ilusi kemampuan untuk mengendalikan situasi.

4. Overconfidence
Kedekatan dengan sejumlah saham tentu memperparah overconfidence ini karena investor gagal untuk menyadari bahwa pengetahuan dan informasi yang lebih banyak tidak selalu menjamin hasil yang lebih baik.

Kendati demikian, teori terkait diversifikasi ini tidak seutuhnya 100% benar karena lain teori, lain pula fakta di lapangan. Seperti digagas Goetzmann dan Kumar (2008) dan Mitton & Vorkink (2017) melalui Rasio Sharpe, kinerja portofolio yang tidak terdiversifikasi nyatanya lebih buruk daripada yang terdiversifikasi.

So, jika ingin memaksimalkan imbal hasil, pegang lah 5 saham atau kurang, tetapi jika lebih memprioritaskan penurunan risiko, lakukan diversifikasi dengan belasan saham.

Diversifikasi adalah pilihan. Hal ini mudah dilakukan karena saat ini investasi saham sudah serba online berbasis aplikasi. Diversifikasi mudah dilakukan, semisal di IPOTSTOCK. Selain mudah, investasi saham saat ini juga sudah sangat terjangkau.

Siapa pun sudah bisa menikmati cuan saham dengan modal cekak sekali pun.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler