x

Suasana kericuhan saat massa pelajar menggelar aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR/MPR, Jalan Tentara Pelajar, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2019. Massa menuntut pembatalan pengesahan sejumlah Undang-Undang seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, UU Pemasyarakatan dan UU Pertanahan dan lain-lain. TEMPO/M Taufan Rengganis

Iklan

Anas Muhaimin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 September 2019

Senin, 30 September 2019 21:35 WIB

Ketika Pendemo Dihujani Gas Air Mata: Jokowi Mikir Konser, DPR pun Cuek

Selama hampir dua pekan terakhir demonstrasi mahasiswa, pelajar, juga masyarakat silih berganti terjadi di Ibu Kota. Tapi hanya demo mahasiswa yang pertama, 19 September lalu, yang menyedot perhatian elite politik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selama hampir dua pekan  terakhir demonstrasi mahasiswa, pelajar, juga masyarakat silih berganti  terjadi  di Ibu Kota.  Tapi  cuma demo mahasiswa yang pertama, 19 September lalu, yang benar-benar menyedot perhatian publik  sekaligus elite politik. 

Demo-demo setelah itu lebih banyak dicueki. Apalagi  kepolisian  sudah memiliki strategi  untuk meredam: mencegat mereka di jalan-jalan menuju  gedung DPR.  Bentrokan  selalu terjadi karena pendemo ingin mendekati  gedung DPR/MPR.

Akibatnya, lalu-lintas terjadi di sekitar wilayah Senayan pun macet parah seperti yang terjadi ada Senin sore, 30 September 2019. Jalur kereta api jurusan Tanah Abang –Tangerang   pun  terganggu lagi demo, terputus di wilayah Palmerah, dekat  gedung DPR.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dihujani gas air mata
Hingga petang, bahkan malam,  demo masih terjadi  di sekitar kawasan gedung DPR. Pada sekitar pukul 18.00 WIB, pendemo sempat   mundur ke arah Semanggi dan JCC setelah terdengar  bunyi tembakan  gas air mata sekitar pukul 18.00.  "Mundur-mundur," teriak massa, Senin petang, 30 September 2019.

Sebagian demonstran membalas gas air mata dengan melontarkan kembang api. Asap membumbung di jalan Gatot Subroto.  Isu mereka masih  soal Rancangan KUHP, RUU Pemasyarakatan dan RUU Pertanahan.  Pendemo juga mendesak Presiden Jokowi membatalkan Revisi UU KPK.

Baca juga:
Gesekan Jokowi Vs Kubu Megawati Pengaruhi Nasib Revisi UU KPK
Inikah Penyebab Jokowi Tersandung Revisi UU KPK?

Selain di Jalan Gatot Subroto di  depan gedung DPR,  pendemo juga terkonsetrasi di titik titik lain seperti kawasan Palmerah, Jalan Gerbang Pemuda,  flay over Slipi, dan Penjompongan.

DPR Siap-siap Dilantik
Di tengah demo itu,  ada acara  gladi resik pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019-2024 yang akan  diadakan besok, 1 Oktober 2019.  Gladi resik itu  hanya diikuti dua orang, yakni anggota tertua dan termuda.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan anggota lainnya diminta tak usah mengikuti gladi resik dengan alasan keamanan. "Itu (keamanan) juga salah satu pertimbangan. Kami sepakati setelah koordinasi keamanan tadi pagi, buat gladi sore ini tidak melibatkan anggota supaya lebih efektif dan efisien waktunya," kata Indra  di Kompleks Parlemen, Senayan,  30 September 2019

Anggota Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan juga  memastikan pelantikan caleg terpilih diadakan di gedung DPR/MPR dan tidak dipindah di tempat lain.

Jokowi  Mikir Konser Musik
Di tengah demo itu, kegiatan Presiden Jokowi  antara lain menerima   sejumlah musisi yang akan mengisi konser kebangsaan bertajuk "Persatuan Indonesia dan Perdamaian". Konser ini akan dilaksanakan di Buperta Cibubur pada 18-20 Oktober 2019 dan Presiden diminta hadir.

"Masyarakat yang mau datang 'monggo' langsung ke lokasi. Ada yang dimulai dari jam 10.00 pagi, ada yang dari siang. Itu acara tiga hari," kata kata penggagas konser, Raiden Soedjono, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.

Konser  lintas genre itu digelar gratis sebagai bentuk kontribusi para musisi dalam menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kondisi politik dan hukum yang tengah bergejolak.  Musisi yang terlibat dalam acara ini  antara lain Ahmad Albar, Ian Antono, Agus Wisman, Ikke Nurdjanah, Sandhy Sandoro,  dan Siti Badriah. ***

Baca juga:
Gesekan Jokowi Vs Kubu Megawati Pengaruhi Nasib Revisi UU KPK
Inikah Penyebab Jokowi Tersandung Revisi UU KPK?

Ikuti tulisan menarik Anas Muhaimin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler