x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Rabu, 2 Oktober 2019 22:57 WIB

Peringati Bulan Bahasa 2019; SMP Pangudi Luhur Gelar 'Demo Menulis for Millenials'

Demi tegaknya budaya literasi di sekolah, SMP Pangudi Luhur menggelar "Demo Menulis for Millenials" sekaligus memperingati bulan bahasa 2019

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai komitmen menegakkan budaya literasi di sekolah, SMP Pangudi Luhur Jakarta hari ini menggelar seminar literasi bertajuk "Demo Menulis for Millenials"; sebuah tips untuk membangun tradisi menulis siswa SMP. 

Diikuti sekitar 85 siswa dan menampilkan pembicara Syarifudin Yunus, pegiat literasi Indonesia yang sekaligus Dosen Unindra dan Pendiri Taman Bacaan Lentera Pustaka.

Acara yang dibuka oleh Pak Adi sebagai Wakepsek Bidang Kesiswaan ini digelar sebagai bagian rangkaian Bulan Bahasa 2019 SMP Pangudi Luhur. Ikut hadir di seminar Ibu Dyah, Ibu Wige, dan Pak Gregorius Agung. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami berharap dengan seminar literasi ini, siswa SMP Pangudi Luhur lebih berani dan mampu mengkespresikan ide secara positif dan mau mempublikasikannya sebagai wujud budaya literasi" ujar Pak Adi saat membuka acara.

Menariknya, dibimbing Syarifudin Yunus, siswa-siswi SMP Pangudi Luhur ternyata mampu menuntaskan sebuah tulisan dalam 1 paragraf dan dipublikasikan melalui instagram masing-masing berikut fotonya yang diambil mereka sendiri. 

Hal ini menjadi bukti bahwa kaum milenial seperti siswa SMP ternyata mampu menulis dengan baik bila dilatih dan dibiasakan. Sebagian besar siswa peserta seminar tampak antusias, di samping terpompa untuk lebih banyak menulis sebagai sebuah hobby atau kegemaran.

"Saya berharap kegiatan literasi seperti SMP Pangudi Luhur ini banyak dilakukan sekolah lain. Agar siswa SMP terbiasa menulis dan terbentuk budaya literasi yang kuat di sekolah. Itulah cara mencegah hoaks atau kata-kata negatif yang beredar luas di masyarakat" kata Syarifudin Yunus.

SMP Pangudi Luhur menyadari bahwa budaya literasi harus dimulai dari siswa. Sehingga nantinya, akan membentuk pola kemampuan literasi antara satu siswa dan siswa lain. Dengan demikian, budaya literasi di sekolah akan semakin meningkat. 

Sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan mempresentasikan miniatur masyarakat. Karena itu, tradisi membaca dan menulis harus ditumbuhkan lebih konkret di sekolah. Hal itulah yang dilakukan SMP Pangudi Luhur Jakarta.

Perlu diketahui, selama ini SMP Pangudi Luhur telah menjalankan program "jam literasi" seminggu sekali. Agar para siswa mampu meningkatkan kemampuan literasi, di samping terbentuk tradisi baca dan tulis yang lebih massif. Maka penting bagi semua pihak, di bulan bahasa Oktober, untuk berani menegakkan budaya literasi khususnya di sekolah.

Karena hakikatnya, budaya literasi adalah hadirnya kesadaran belajar untuk memahami seluruh aspek kehidupan. Karena memahami lebih baik daripada bereaksi ... #SeminarLiterasi #SMPPL #BudayaLiterasiSekolah

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB