x

Kader NasDem berebut swafoto dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dalam pembukaan Kongres NasDem di Jakarta Expo, Jumat 8 November 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

Iklan

Andi Pujipurnomo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Oktober 2019

Minggu, 10 November 2019 20:14 WIB

Rayu Anies, Strategi Khas Paloh yang Pernah Bikin Gerah Megawati….

Manuver Surya Paloh mendekati tokoh populer atau kepala daerah, bukan hal yang baru. Langkah seperti ini sudah sering dilakukan, hal yang diduga pula menyebabkan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jadi renggang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Langkah Surya Paloh yang menghadirkan  Gubernur DKI  Anies Baswedan dalam  pembukaan kongres Partai Nasional Demokrat (NasDem) amat menarik.  Ketua Umum NasDem itu seperti memberikan panggung bagi Anies. Ada yang suka, ada pula yang tidak.

Salah satu yang mengkritiknya adalah  bekas pendiri Partai NasDem, Patrice Rio Capella.  Ia menyebut Partai Nasdem sudah bergeser dari semangat restorasi Indonesia dan menjadi restoran politik, tempat masak-memasak, menggoreng kepentingan politik.

Dia mempertanyakan mengapa pembukaan kongres itu tak dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, malah dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Ingat, Anies hanya terlibat dalam pendirian ormas NasDem, bukan Partai Nasdem," ujar Rio Capella, di Jakarta, 10 November 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau kita amati, sebetulnya, manuver Surya Paloh mendekati  tokoh populer atau kepala daerah, bukan hal yang baru.   Langkah seperti ini  sudah sering dilakukan, hal yang diduga juga menyebabkan hubungannya dengan Ketua Umum  PDIP Megawati Soekarnoputri jadi renggang.

Strategi membesarkan partai
Partai NasDem  cukup  fenomenal.  Didirikan pada  2011,  partai ini langsung  mendapat suara yang cukup tinggi,  6,72 persen, pada pemilu 2014.  Nah, pada pemilu lalu, suaranya dalam pemilu legislatif, melejit lagi dengan meraih 9,05 persen.  NasDem menyalip tiga partai sekaligus: PKS, PAN, dan Demokrat.

Salah satu kunci sukses itu yakni  keberhasilannya merekrut para kader politik yang sudah matang dan cukup berpengaruh di daerah. Nah, strategi  inilah sering menimbulkan gesekan dengan partai lain, termasuk PDIP. 

Kebetulan  pada periode 2014-2019,  NasDem memiliki kader yang menjadi Jaksa Agung. Umumnya  kepala daerah   lebih mudah dirangkul partai ini.   Boleh jadi, mereka  merasa lebih “aman” jika bernaung di bawah NasDem.

NasDem juga pintar memanfaatkan  tokoh populer seperti Jokowi  sebagai  ikon partainya pada pemilu legislatif lalu.  Dalam mendukung calon-calon kepala daerah pun, partai ini tampak lebih gesit, misalnya dalam kasus pilkda  Jawa Timur dan Jawa Barat. Nasdem lebih beruntung dibanding PDIP karena memenangkan calon yang didukungnya.

Surya Paloh bahkan berhasil merekrut Gubernur  Papau Barat Dominggus Mandacan menjadi pengurus NasDem pada tahun lalu.  Bersama PDIP dan sejumlah partau lain, NasDem memang ikut menyokong Dominggus  pada pilkada 2017. Namun, sebelumnya Dominggus sebenarnya dikenal sebagai politikus PDIP.

Catatan CSIS
Centre for Strategic and International Studies menyatakan Partai NasDem menjadi satu-satunya partai politik yang menjadi target migrasi politikus yang bertarung dalam pemilihan legislatif 2019. CSIS mencatat setidaknya 31 politikus memutuskan berlabuh ke partai rintisan Surya Paloh ini.

Partai NasDem juga mengklaim saat ini memiliki 195 kepala daerah di kabupaten atau kota yang merupakan kader partainya.  Sesuai catatan Koran Tempo,  berikut  sejumlah tokoh dan politikus yang bermigrasi ke NasDem pada tahun lalu:
1.Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli (semula Golkar)
2.Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon( sebelumnya Partai Hanura)
3.Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut (sebelumnya Partai Demokrat)
4.Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara (sebelumnya PAN )
5.Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo  (sebelumnya PAN)

***

Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler