x

Suasana perkebunan kopi di desa Gombengsari, Banyuwangi, Jawa Timur, 22 Juni 2018. Luas perkebunan kopi rakyat di kawasan Gombengsari sekitar 853 hektar yang terletak di dataran tinggi dengan bentuk tanah berbukit di ketinggian 400-600 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang menyebabkan daerah tersebut menjadi penghasil kopi robusta dengan kualitas terbaik. AMTARA FOTO/M Agung Rajasa

Iklan

vita permata

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 November 2019

Selasa, 12 November 2019 06:39 WIB

Genjot Produktivitas Kopi untuk Saingi Vietnam

Produktivitas Kopi Indonesia perlu ditingkatkan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Genjot Produktivitas Kopi, Saingi Vietnam

Pekerja memetik biji kopi arabika saat panen raya di areal perkebunan kopi arabika Afdeling Gebugan PT Perkebunan Nusantara IX, Bergas Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 25 Juli 2019. ANTARA/Aji Styawan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Kopi merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Saat ini, siapa yang tak kenal kopi ? saya rasa kopi sudah sangat familiar di kalangan masyarakat. Banyak juga orang yang menjadikan kopi sebagai peluang bisnis. Tak hanya rasanya yang enak, kopi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal The Beneficial Effects of Coffee in Human Nutrition Italy diperoleh bahwa orang yang mengkonsumsi kopi secara teratur memiliki resiko lebih rendah untuk terkena diabetes tipe 2, kanker usus besar, sirosis hati dan batu empedu.

Indonesia merupakan negara keempat penghasil kopi terbesar di dunia, setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, tanaman perkebunan merupakan penyumbang PDB tertinggi pada kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 387.501,5 miliar rupiah. Diperkirakan produksi kopi akan terus naik seiring dengan produktivitas kopi yang mengalami peningkatan.

Berdasarkan data sementara Direktorat Jenderal Perkebunan pada tahun 2018, luas areal perkebunan kopi robusta sebesar 919.501 Ha, sedangkan luas areal perkebunan kopi arabika sebesar 339.636 Ha. Indonesia merupakan negara terluas areal perkebunan kopi kedua setelah Brazil. Dengan luas areal kopi ini bukan tak mungkin Indonesia dapat bersaing dengan negara penghasil kopi lainnya.

Beberapa daerah penghasil kopi robusta di Indonesia adalah Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan daerah penghasil kopi arabika adalah Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat. Dengan peningkatan luas areal perkebunan kopi, juga diiringi dengan peningkatan produksi kopi di Indonesia yang pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 0,89 persen.

Produktivitas kopi meningkat dari tahun 2017 ke 2018 menjadi 731,34 kg/ha. Meskipun areal perkebunan Indonesia lebih luas dibanding dengan Vietnam, namun produksi kopi Indonesia tetap dibawah Vietnam. Penyebab Indonesia kalah daya saing dengan Vietnam, menurut Guru Besar IPB, Prof Rokhmin adalah hampir 90 persen perkebunan kopi di Indonesia dikelola secara tradisional (less technology and management), rantai tata niaga yang terlalu panjang, dan biaya logistik yang sangat mahal. Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan hal ini.

Menurut BPS, harga kopi di pasar dalam negeri dari tahun 2013 sebesar Rp. 15.884 terus naik hingga tahun 2017 sebesar Rp. 24.802. Hal ini terjadi karena permintaan yang tinggi, sedangkan persediaan sedikit. Ketersediaan kopi pada tahun 2016 naik sebesar 1,26 persen.

Direktur Utama PT Asal Jaya, Hariyanto, mengungkapkan saat ini permintaan kopi jauh lebih besar dari pada suplainya. Kebutuhan permintaan kopi yang semakin tinggi, pemerintah melakukan impor kopi dari Vietnam dan Brazil. Sungguh disayangkan dengan luas areal perkebunan kopi yang tinggi namun karena kurangnya produktivitas menyebabkan suplai tidak mencukupi permintaan.Sedangkan negara tujuan ekspor Indonesia terbesar tahun 2017 adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Malaysia.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim mengatakan, "Banyak yang berpotensi untuk didorong, salah satunya kopi yang sudah banyak diekspor ke beberapa negara," kata dia di Jakarta, Senin, 11/11.

Demi mengoptimalkan produksi kopi Indonesia diharapkan pemerintah meningkatkan kualitas petani kopi agar kualitas kopi yang dihasilkan maksimal. Serta berfokus pada peningkatan teknologi mesin agar produktivitas tinggi, sehingga Indonesia agar tak kalah saing dengan Vietnam.

Ikuti tulisan menarik vita permata lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler