x

Djaduk Ferianto di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Yogyakarta. Dok. TEMPO/Suryo Wibowo.

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 13 November 2019 06:52 WIB

Semalam Masih Bercanda di WA, Djaduk Ferianto Berpulang Rabu Dini Hari

Berpulangnya seniman Djaduk Ferianto sangat mengejutkan para sahabat dan khalayak umum.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berpulangnya seniman Djaduk Ferianto sangat mengejutkan para sahabat dan khalayak umum. Sebab, sebelumnya tak ada kabar bahwa Djaduk tengah menderita sakit. "Sedih, karena semalam masih bercanda di WA," demikian tulis salah seorang sahabatnya di laman Facebook Djaduk Ferianto, Rabu, 13 November, pagi. 

Djaduk Ferianto dikabarkan tutup usia pada Rabu dini hari, 13 November 2019 pukul 02.30 WIB. Kakak Djaduk, Butet Kertaradjasa menyiarkan kabar ini melalui akun instagramnya, @masbutet pada Rabu pagi. Mengunggah gambar hitam bertuliskan "Sumangga Gusti", Butet menulis, "RIP Djaduk Ferianto."

Menurut informasi yang diperoleh Tempo, Djaduk akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kusudiardjo, Bantul, Yogyakarta. Upacara pemberkatan jenazah akan digelar pada puku 14.00 WIB nanti. Djaduk rencananya akan dikuburkan di pemakaman keluarganya di Sembungan, Kasihan, Bantul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Djaduk adalah juga penggagas dua festival jazz yang rutin digelar saban tahun. Dua festival itu adalah Jazz Gunung dan NgayogJazz yang dihelat setiap November. Tahun ini, Ngayogjazz akan digelar pada Sabtu, 16 November.

Koran Tempo pernah menulis dua festival tersebut digagas dalam bentuk dan konsep yang berbeda satu sama lain. Satu semi-komersial, yakni Jazz Gunung; sedangkan satunya lagi --NgayogJazz-- dibuat benar-benar gratis. Tujuannya, untuk mengenalkan jazz lebih luas lagi dan mendobrak mitos jazz sebagai musik kelas menengah.

"Ini investasi kultural dengan menyediakan ruang untuk mendukung produk seni, meski setiap bikin event pasti nombok," ujar Djaduk Ferianto, suatu ketika, soal perhelatan yang ia gagas tersebut.

Kini Djaduk telah berpulang dengan meninggalkan banyak legasi di bidang kesenian. Ia akan selalu dikenang sebagai seniman yang penuh energi dalam berkarya. 

Selamat jalan mas Djaduk Ferianto.

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB