x

Biji kakao saat proses penjemuran di Teluk Raya, Kumpeh Hulu, Muarojambi, Jambi, Jumat (19/4/2019). Sumber foto: Antara Foto

Iklan

noveranus duma saro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 November 2019

Kamis, 14 November 2019 15:55 WIB

Kakao, Si Manis Penyumbang Cuan Indonesia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia adalah negara yang memiliki tanah subur yang sangat luas di tiap-tiap daerah. Tak heran sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian di Indonesia karena menurut data yang dikeluarkan oeh BPS, pada tahun 2017 sektor pertanian di Indonesia menyumbang kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sekitar 13,14 persen atau berada pada urutan kedua setelah sektor industri pengolahan.

Dari sektor pertanian tersebut, terdapat sub sektor perkebunan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan karena pada tahun 2017 sub sektor perkebunan ini menyumbang kontribusi sebesar 3,47 persen atau menempati urutan pertama pada sektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian. Sub sektor perkebunan ini juga menyerap tenaga kerja yang banyak dan menjadi penghasil devisa yang potensial karena tanaman hasil perkebunan Indonesia memiliki volume ekspor yang cukup tinggi, salah satunya adalah Kakao.

Kakao merupakan komoditas hasil perkebunan yang perannya cukup signifikan dalam aktivitas perekonomian Indonesia. Di persaingan dunia, Indonesia adalah negara produsen dan eksportir kakao terbesar ketiga setelah Ghana dan Pantai Gading. Oleh karena itu, tak heran jika kakao ini adalah komoditas ekspor yang cukup penting bagi Indonesia setelah minyak dan bumi. Bahkan pada tahun 2017, nilai ekspor kakao Indonesia mencapai nilai 1,12 milyar US$.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekayaan yang melimpah dari produksi kakao ini lebih banyak diproduksi oleh status pengusahaannya yaitu Perkebunan Rakyat dengan perbandingan sebesar 95,97 persen, sedangkan Perusahaan Perkebunan Negara dan Perusahaan Perkebunan Swasta masing-masing hanya sebesar 2,19 persen dan 1,84 persen. Perkebunan Rakyat sendiri menurut konsep dan definisi dari BPS, Perkebunan Rakyat adalah usaha budidaya tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rumah tangga dan tidak berbentuk badan usaha/badan hukum sehingga dapat disimpulkan bahwa produksi kakao di Indonesia sangat didominasi oleh rumah tangga yang bekerja sebagai petani kebun kakao. 

Terdapat beberapa masalah terkait rumah tangga petani kakao yaitu menurut data BPS hanya sekitar 16 persen dari total rumah tangga petani kakao yang berusia dibawah 35 tahun yang aktif untuk mengelola lahan kebun kakao yang dimilikinya. Hal ini dapat menjadi masalah yang serius jika pemerintah tidak melakukan sesuatu untuk dapat menarik perhatian anak muda untuk mau terjun didalam pengolahan kebun kakao ini.

Masalah di sub sektor perkebunan kakao Indonesia tidak hanya itu saja, melainkan masalah lain muncul dari segi produktivitas tanaman hasil kakao ini. Menurut Deputi II Bidang Pertanian dan Pangan, Musdalifah, pada tahun 2017 produksi kakao Indonesia hanya sekitar 400 ribu ton sedangkan kapasitas dari industri kakao yang telah dibangun adalah 800 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa untuk sekarang produksi kakao Indonesia belum bisa memenuhi kapasitas dari industri pengolahannya tersebut.

Menurut Musdalifah, penyebab lemahnya produktivitas kakao Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya adalah kondisi tanaman kakao di Indonesia yang memang sudah tua. Tuanya pohon kakao tersebut berimbas pada hasil produksi kakao di Indonesia tersebut dan meski pohon-pohon kakao di Indonesia sudah tua, petani kakao masih belum berpikir untuk melakukan replanting atau peremajaan tanaman. Harusnya melihat dari kondisi seperti ini, pemerintah mulai memikirkan langkah terbaik untuk memperbaiki pemikiran dari petani pengusaha kakao ini. Salah satunya melakukan sosialisasi terkait pengelolaan kakao ini sehingga petani-petani pengusaha kakao di Indonesia dapat menjadi lebih profesioal dalam bertani. Oleh karena itu, untuk dapat memaksimalkan hasil dari Kakao maka diharapkan seluruh pihak harus menaruh perhatian untuk dapat menggenjot produksi kakao di bumi pertiwi Indonesia. 

Ikuti tulisan menarik noveranus duma saro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler