Sejarah perjalanan bangsa ini tidak terlepas dari kekuatan rakyat Indonesia dalam upaya mendukung kemerdekaan. Bisa dikatakan, rakyat merupakan representasi dan manifestasi dari negara yang memperpanjang usia kemerdekaan.
Seiring perkembangannya, Indonesia semakin dihadapkan dengan berbagai tantangan. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Menjaga keutuhan NKRI dan memperkokoh benteng pertahanan nasional adalah tantangan kita saat ini.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia membutuhkan strategi yang matang, program-program yang relevan dan mengikutsertakan rakyat dalam menjaga persatuan dan kesatuan dari berbagai ancaman.
Melalui rapat kerja perdana dengan Komisi I DPR RI, Saya ikut menyimak konsep dan gagasan yang ditawarkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Sebab, Kementerian Pertahanan punya andil besar menyoal ihwal tersebut.
Menhan Prabowo mengusulkan konsep Pertahanan Rakyat Semesta. Artinya, ia akan melibatkan rakyat atau nonmiliter untuk menjadi bagian dari kekuatan pertahanan Indonesia di masa yang akan datang.
Tapi perlu diketahui, konsep ini jangan kemudian dikaitkan dengan wacana wajib militer yang sempat viral dengan hadirnya program Bela Negara dari Kementerian Pertahanan. Agar tak bias, rakyat perlu mengetahui bahwa pemerintah tidak menghadirkan program wajib militer.
Sementara konsep Pertahanan Rakyat Semesta, tentu dilakukan jika Indonesia sedang menghadapi situasi tertentu. Jadi, tidak secara langsung konsep itu diterapkan saat ini.
Hal lain yang perlu kita pahami bahwa, konsep ini sebagai bentuk ajakan kepada rakyat Indonesia tentang pentingnya menjaga pertahanan nasional. (*)
Ikuti tulisan menarik Gadis Desa lainnya di sini.