x

Sukmawati Soekarnoputri saat mendatangi Kantor MUI terkait polemik puisi yang dibacakannya di Jakarta, 5 April 2018. Maruf Amin juga menyarankan agar upaya pelaporan Sukmawati ke ranah hukum sebaiknya dihentikan TEMPO/Subekti.

Iklan

Anas M

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Oktober 2019

Sabtu, 16 November 2019 21:20 WIB

Sukmawati Dilaporkan dengan Jerat ala Ahok: Awas, Ada Jebakan di Cuplikan Video…

Video yang memuat ucapan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Sukarno kini viral. Video ini merupakan rekaman diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme' pada Senin, 11 November 2019.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Video  berisi ucapan  Sukmawati Soekarnoputri  yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan  Sukarno kini viral.  Video ini merupakan rekaman diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme' pada Senin, 11  November 2019.

Sukmawati  telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama oleh warga bernama Ratih Puspa Nusanti.  Ia merupakan salah anggota Koordinator Bela Islam (Korlabi).

"Benar. Korbali mendampingi Ibu Ratih," ujar Sekretaris Jenderal Korlabi, Novel Bamukmin kepada Tempo pada Sabtu, 16 November 2019. Novel mengatakan, Sukmawati diduga melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW karena membandingkannya dengan Sukarno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sukmawati telah menjelaskan bahwa ucapan itu dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia. "Saya kan hanya bertanya. Konteksnya sama sejarah Indonesia dalam kemerdekaan, masak begitu saja jadi masalah?," ujar Sukmawati kepada Tempo, 16 November 2019.

Pasal yang Menjerat Ahok
Korlabi mengadukan  Sukmawati dengan pasal Pasal 156A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP.  Isinya adalah: 
“Dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:

  • yang pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia:
  • dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Pasal itulah yang dulu menjerat  Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.   Ia dituduh menistakan agama karena ucapannya mengenai Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. Ahok akhirnya divonis  hukuman 2 tahun penjara  pada 9 Mei 2017.

Tangkapan video diskusi Sukmawati

Jebakan di cuplikan video
Agar lebih fair, pembaca  sebaiknya menonton  video  utuh  rekaman diskusi  bertema nasionalisme dan radikalisasi itu.  Tujuanya agar bisa menilai ucapan Sukmat secara pas, tidak  terlepas dari konteksnya.   Soalnya, ada cuplikan video yang bisa menjebak penontonnya.

Misalnya,  cuplikan video berisi ucapan Sukmawati  seperti ini:
"Mana lebih bagus Pancasila sama Al Quran? Gitu kan. Sekarang saya mau tanya ini semua, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad, apa Insinyur Sukarno? Untuk kemerdekaan. Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau menjawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini" ujar Sukmawati Soekarnoputri.”

Cuplikan itu lepas dari konteks  sehingga  bisa menimbulkan salah paham.  Dalam versi video yang lengkap, konteks  ucapan Pancasila dan Al Quran menjadi  jelas.   Dalam video yang lebih  lengkap,  konteks ucapan Sukmawati soal  Nabi Muhammad SAW dan Sukarno juga  lebih tergambar.

Berikut ini cuplikan yang lebih utuh:
"Saya hanya dengar info nih, nanti silakan Bapak BNPT menjelaskan… Saya hanya  mendengar info nih,  kalau mau merekrut, yang namanya hijrah kek, apa sih, calon radikalis atau calon teroris, katanya,  itu ditanya,  mana yang lebih bagus, Pancasila sama Al Quran. "

Sukmawati lalu melanjutkan: "Sekarang saya mau tanya nih, semua, ...yang berjuang di abad 20 itu,  Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini."

Kalau belum ada juga yang menjawab,  Sukmawati bertanya kembali pada  forum yang dihadiri oleh para mahasiswa itu.  "Di abad 20, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia itu Nabi Yang Mulia Muhammad atau Ir Sukarno? Tolong jawab, silakan anak-anak muda, saya mau tahu jawabannya, ayo jawab, nggak ada yang berani? Saya mau yang laki-laki, kan radikalis banyaknya laki-laki," lanjutnya.

Seorang mahasiswa kemudian berdiri....  "Saya Muhammad Takim Maulana, mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Selatan. Memang benar pada awal ke 20 yang berjuang itu Ir Sukarno, nah.....,"

Belum selesai mahasiswa itu bicara,  langsung  dipotong Sukmawati. "Oke, setop. Hanya itu yang Ibu mau tanya," ujarnya.

****

Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler