Video berisi ucapan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Sukarno kini viral. Video ini merupakan rekaman diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme' pada Senin, 11 November 2019.
Sukmawati telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama oleh warga bernama Ratih Puspa Nusanti. Ia merupakan salah anggota Koordinator Bela Islam (Korlabi).
"Benar. Korbali mendampingi Ibu Ratih," ujar Sekretaris Jenderal Korlabi, Novel Bamukmin kepada Tempo pada Sabtu, 16 November 2019. Novel mengatakan, Sukmawati diduga melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW karena membandingkannya dengan Sukarno.
Sukmawati telah menjelaskan bahwa ucapan itu dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia. "Saya kan hanya bertanya. Konteksnya sama sejarah Indonesia dalam kemerdekaan, masak begitu saja jadi masalah?," ujar Sukmawati kepada Tempo, 16 November 2019.
Pasal yang Menjerat Ahok
Korlabi mengadukan Sukmawati dengan pasal Pasal 156A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP. Isinya adalah:
“Dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:
- yang pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia:
- dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
Pasal itulah yang dulu menjerat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia dituduh menistakan agama karena ucapannya mengenai Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. Ahok akhirnya divonis hukuman 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017.
Tangkapan video diskusi Sukmawati
Jebakan di cuplikan video
Agar lebih fair, pembaca sebaiknya menonton video utuh rekaman diskusi bertema nasionalisme dan radikalisasi itu. Tujuanya agar bisa menilai ucapan Sukmat secara pas, tidak terlepas dari konteksnya. Soalnya, ada cuplikan video yang bisa menjebak penontonnya.
Misalnya, cuplikan video berisi ucapan Sukmawati seperti ini:
"Mana lebih bagus Pancasila sama Al Quran? Gitu kan. Sekarang saya mau tanya ini semua, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad, apa Insinyur Sukarno? Untuk kemerdekaan. Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau menjawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini" ujar Sukmawati Soekarnoputri.”
Cuplikan itu lepas dari konteks sehingga bisa menimbulkan salah paham. Dalam versi video yang lengkap, konteks ucapan Pancasila dan Al Quran menjadi jelas. Dalam video yang lebih lengkap, konteks ucapan Sukmawati soal Nabi Muhammad SAW dan Sukarno juga lebih tergambar.
Berikut ini cuplikan yang lebih utuh:
"Saya hanya dengar info nih, nanti silakan Bapak BNPT menjelaskan… Saya hanya mendengar info nih, kalau mau merekrut, yang namanya hijrah kek, apa sih, calon radikalis atau calon teroris, katanya, itu ditanya, mana yang lebih bagus, Pancasila sama Al Quran. "
Sukmawati lalu melanjutkan: "Sekarang saya mau tanya nih, semua, ...yang berjuang di abad 20 itu, Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini."
Kalau belum ada juga yang menjawab, Sukmawati bertanya kembali pada forum yang dihadiri oleh para mahasiswa itu. "Di abad 20, yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia itu Nabi Yang Mulia Muhammad atau Ir Sukarno? Tolong jawab, silakan anak-anak muda, saya mau tahu jawabannya, ayo jawab, nggak ada yang berani? Saya mau yang laki-laki, kan radikalis banyaknya laki-laki," lanjutnya.
Seorang mahasiswa kemudian berdiri.... "Saya Muhammad Takim Maulana, mahasiswa UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Selatan. Memang benar pada awal ke 20 yang berjuang itu Ir Sukarno, nah.....,"
Belum selesai mahasiswa itu bicara, langsung dipotong Sukmawati. "Oke, setop. Hanya itu yang Ibu mau tanya," ujarnya.
****
Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.