x

Tandem Sehari Jokowi-Ahok

Iklan

Andi Pujipurnomo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Oktober 2019

Minggu, 17 November 2019 14:20 WIB

Tempatkan Ahok di BUMN, Benarkah Jokowi Nekat? Begini Fakta yang Terjadi….

Saat Ahok dijerat kasus penistaan agama, Presiden Jokowi memang terkesan sudah mengikhlaskan nasib Ahok. “Saya rasa rakyat perlu tahu, saya tak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama karena sudah masuk dalam proses hukum," tegas Jokowi di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada 8 November 2016.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rencana  Presiden Joko Widodo untuk menempatkan Basuki Tjahaja Purnama alias  Ahok  di sebuah BUMN cukup menarik.   Langkah  Jokowi ini menimbulkan  kontroversi. Ada yang menyoroti dari sisi kapabilitas.   Tapi  tampakannya kecaman  terhadap rencana itu  lebih banyak  bermuatan politik.

Saat Ahok dijerat kasus penistaan agama,  Presiden Jokowi memang terkesan sudah mengikhlaskan nasib Ahok. “Saya rasa rakyat perlu tahu, saya tak akan melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama karena sudah masuk dalam proses hukum," tegas Jokowi di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada , 8 November 2016.

Tapi, hubungan Jokowi-Ahok  selama ini jelas dekat.  Dua sumber  Tempo  di lingkup internal Kementerian BUMN membenarkan soal rencana pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Mereka menuturkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri yang mengusulkan nama Ahok kepada Erick. “Permintaan itu dari Presiden, bukan Erick yang mengusulkan ke Istana,” kata  dua sumber itu .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Benarkah Jokowi nekat?   Fakta-fakta ini justru memperlihatkan sebaliknya.    Jokowi amat berhat-hati dan memunculkan Ahok secara pelan-pelan.

simpatisan jokowi ahok

1.Pernyataan Luhut soal Surat Ahok
Inilah  manuver menarik dari kubu  Jokowi  yang bisa dilihat  sebagai upaya menghidupkan lagi kartu Ahok.   Pada Agustus 2018, Menteri  Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Ahok mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin atau Jokowi - Ma'ruf.

Luhut mengaku mendapat surat langsung dari Ahok yang berisi pernyataan dukungan tersebut. "Kemarin Ahok tulis surat ke saya. Dia bilang, saya senang, Pak (dengan pilihan Jokowi),"  kata dia . 12 Agustus 2018.

Ahok bahkan berniat ikut membantu agar pasangan tersebut menang. "Kalau saya keluar dari penjara saya ingin ikut kampanye," kata Luhut menirukan ucapan Ahok.

2.Sempat Mau Masuk Tim Kampanye
Setelah Ahok resmi aktif di PDIP,  tampaknya mulai  muncul  rencana memaksukan Ahok sebagai tim sukses  pasangan Jokowi- Maruf.  Hanya rencana itu  akhirnya tidak jadi karena pertimbangan politis.

Saat itu  Jusuf Kalla sebagai  Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye  Jokowi- Ma'ruf kurang setuju.  Menurut JK, Ahok tidak perlu masuk struktur  Tim Kampanye.   "Kalau saya sebagai dewan pengarah, jangan (Ahok bergabung dengan TKN)," kata  Kalla. 12 Februari 2019.

Jusuf Kalla mengakui masuknya Ahok bisa menambah nilai positif  karena  banyak Ahoker . Di sisi lain, JK juga menilai ada masyarakat yang konsisten menolak sosok Ahok

2.Diundang dalam Pelantikan Jokowi
Ahok menghadiri pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin  di gedung MPR pada Ahad, 20 Oktober 2019.  Ia datang dengan mengenakan setelan resmi jas berwarna hitam.

Ia duduk satu deret dengan tiga putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.   Saat ditanya wartawan,  Ahok tertawa: “Aku datang sebagai bagian dari keluarga (Jokowi) kali ya.” .

Sebelumnya,  Ahok  mengungkapkan bahwa dirinya sudah cacat saat ditanya tentang kemungkinan masuk kabinet.   "Saya tidak mungkin jadi menteri, lah. Saya kan sekarang sudah cacat di Republik ini. Sudah tidak dikehendaki saya di posisi ini," ujar Ahok,  22 Juli 2019.

 ***

 

 

Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler