x

Evan Wijaya Alumni DKV UPH yang lulus pada 2017 kini telah berkarier sebagai Desainer Grafis di Thinking Room

Iklan

Meishiana Meishi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 18 November 2019 15:06 WIB

Evan Wijaya, Desainer Muda Alumni DKV UPH yang Selalu Asah Kreativitas

Alumni Desain Komunikasi Visual UPH (Universitas Pelita Harapan) yang telah lulus pada 2017 lalu, Evan Wijaya, kini tengah berkarier sebagai seorang desainer di Thinking Room – perusahaan desain ternama di Jakarta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Evan Wijaya, kini tengah berkarier sebagai seorang desainer muda di Thinking Room – perusahaan desain ternama di Jakarta. Di bawah Eric Widjaja sebagai founder, Evan dipercaya untuk menangani berbagai macam proyek, salah satunya Sarirasa Group. Sebuah grup yang menaungi beberarapa Food and Beverages brand seperti Sate Khas Senayan, Tesate, dan Gopek.

Evan yang sudah lulus dari DKV UPH sejak 2017, bercerita bahwa ia ditunjuk untuk mengerjakan proyek rebranding untuk Sarirasa Group pada 2018. “Bagi saya proyek ini cukup menantang, karena telah berdiri selama 45 tahun dan oleh karena itu tentu banyak yang harus dipertimbangkan terkait dengan nilai perusahaan, bahasa visual, dan persepsi masyarakat,” tutur Evan.

Tidak berhenti di situ, bertepatan dengan anniversary Sarirasa yang ke-45 pada tahun 2019 ini, Thinking Room kembali dipercaya mengerjakan proyek membuat identitas (logo dan sistem visual) bagi anniversary campaign Sarirasa. Bersama dengan tim Thinking Room, Evan kembali dipercaya membuat identitas visual untuk momentum tersebut.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain kesibukannya bekerja secara full-time, Evan juga menyempatkan diri mengerjakan proyek-proyek freelance guna mengembangkan skill, portfolio, dan networking.  Salah satu proyek menarik yang Evan kerjakan yaitu untuk label busana lokal Sejauh Mata Memandang.

Evan menjelaskan bahwa ketika semasa kuliah, founder Sejauh Mata Memandang yakni Mba Chitra Subyakto dan kakaknya Mba Sita Subyakto melihat portfolio dirinya dan mengajak Evan untuk bekarya bersama.  “Singkat cerita saya diberi kesempatan untuk membantu mereka dalam mengembangkan pola atau pattern dan ilustrasi untuk koleksi-koleksi Sejauh, di antaranya adalah koleksi Semanggi, Siguguk, Timun Mas, dan Laut Kita. Saya merasa sangat beruntung dapat bekerja bersama mereka karena saya mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang kembali mengasah skill desain saya. Terlebih lagi, Sejauh selalu menyuarakan nilai-nilai positif terhadap lingkungan dan sosial,” papar Evan.

Bicara mengenai kegiatannya sebagai freelancer, Evan yang lulus dengan gelar best graduate pada Wisuda UPH XXXI ini merasa pengalamannya sebagai seorang desainer harus terus dikembangkan. Ini juga yang menjadi alasan pemuda berusia 24 tahun ini tetap menyempatkan diri mengerjakan proyek freelance di sela-sela kesibukannya.

“Menjadi freelancer merupakan media bagi saya untuk semakin mengeksplorasi skill lebih jauh. Terkadang, proyek-proyek yang saya handle di kantor berasal dari brand-brand besar dengan scope kerja yang banyak, sehingga lumayan memakan waktu cukup lama, dari tiga bulan bahkan hingga lebih dari satu tahun. Sedangkan proyek freelance cenderung membutuhkan waktu lebih cepat sehingga ini membuka kesempatan bagi saya untuk melatih kreativitas,” pungkas Evan.

Memegang prinsip ‘detail-oriented’, Evan selalu berupaya untuk memperhatikan aspek sekecil apapun ketika mendesain. Menurutnya, perhatian tinggi terhadap detail akan membuat karya desain semakin matang. Evan juga menambahkan bahwa pencapaiannya hingga kini tidak lepas dari pengalaman yang ia peroleh semasa kuliah.

“Setelah lulus dari UPH, saya menyadari bahwa kampus ini memberikan pengalaman holistis yang membantu saya dalam mempersiapkan hal-hal esensial dalam dunia kerja. Secara khusus, menurut saya DKV UPH telah memberikan pondasi yang cukup kuat untuk dituangkan dan dikembangkan dalam praktik di industri desain,” tutur Evan.

Ke depannya, Evan melihat adanya peluang besar di bidang industri kreatif yang semakin berkembang ini. “Kini masyarakat semakin sadar akan pentingnya desain. Kesadaran dan terbukanya wawasan akan desain ini akan membuka peluang karier yang besar di industri kreatif di Indonesia,” kata Evan yang tahun ini mendapatkan penghargaan desain berskala internasional dari Adobe Inc. (mt)

Ikuti tulisan menarik Meishiana Meishi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler