x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Senin, 18 November 2019 18:44 WIB

Mahasiswa Unindra Luncurkan Buku Apa Enaknya Sih Jadi Koruptor?

Sebagai hasil karya kuliah menulis ilmiah, mahasiswa Unindra luncurkan buku "Apa Enaknya Sih jadi Koruptor?" sebagai ekspresi masih maraknya kejahatan korupsi di bumi Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Korupsi adalah kejahatan luar biasa. Bukan hanya karena merugikan Negara. Tapi lebih dari itu, korupsi menjadi sebab kemiskinan yang berketerusan. Uang yang harusnya disalurkan untuk rakyat menjadi raib begitu saja, diselewengkan oknum yang kejam.
Berangkat dari sikap kritis dan luapan aspirasi secara tertuulis, mahasiswa semester 7 peserta mata kuliah “Menulis Ilmiah” Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) meluncurkan buku Apa Enaknya Sih Jadi Koruptor di #2 Festival Literasi Gunung Salak TBM Lentera Pustaka Bogor, Minggu (17/11).

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa enaknya sih jadi koruptor?

Bila akhirnya pakai rompi orange, diborgol, dan mendekam di penjara. Buku ini merupakan ekspresi kaum milenial dalam menyikap korupsi yang masih merajalela di Indonesia. Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab; apa enaknya sih jadi koruptor?

Karena korupsi adalah kejahatan kemanusiaan. Koruptor, wajahnya selalu disorot kamera dan terpampang di halaman depan media cetak dan situs berita online. Keluar masuk gedung KPK hingga duduk di "kursi pesakitan". Berseragam tahanan sama sekali tidak keren. Hingga terduduk melamun di balik jaruji penjara. Apa enaknya sih jadi koruptor?

 

Buku ini pun dampak kesusahan yang terjadi akibat korpusi.    Uang Negara dijarah. Uang rakyat raib. Kemiskinan pun menjadi-jadi, pengangguran makin menganga. Maka saatnya, semua orang harus memerangi korupsi. Sungguh, korupsi terjadi karena ada kesempatan, ada kemauan. Rakyat harus kuat; karena kekuatan agar korupsi dapat dicegah. Bila tidak, maka gaya hidup mewah dan kecintaan pada dunia, korupsi pun kian mengakardan merajalela.

 

Karena itu, kata Syarifudin Yunus sebagai dosen pengampu, buku Apa Enaknya Sih Jadi Koruptor dihadirkan agar mahasiswa bisa menyatakan pikiran dalam bentuk tertulis soal korupsi. “Buku ini hadir untuk membangun tradisi menulis mahasiswa yang tergolong rendah. Melalui topic korupsi, mahasiswa harus menuangkannya  ke dalam tulisan ilmiah. Setidaknya mahasiswa harus praktik menulis,” papar Syarifudin Yunus di sela acara peluncuran.

 

Jangan karena korupsi; manusia lupa akan kebaikan.

Jangan tutupi bumi yang luas dengan daun yang kecil. Ketahuilah, hidup itu WAKTU yang dipinjamkan, sedang harta adalah BERKAT yang dipercayakan. Maka lebih baik mensyukuri yang ada daripada mengeluhkan yang belum ada. Agar korupsi tidak jadi cara untuk memperkaya diri.

 

Buku kumpulan artikel ilmiah “Apa Enaknya SIh Jadi Koruptor?” merupakan “buah pena” mahasiswa peserta mata kuliah “Menulis Ilmiah”. Sebuah cara belajar beda dalam dalam Menulis Ilmiah. Inilah bentuk konkret pembelajaran Menulis Ilmiah yang lebih berani, dalam menuliskan dan mempublikasikannya. Karena menulis adalah sebuah keberanian, bukan pelajaran. Mahasiswa harus mampu menjadi produsen tulisan bukan konsumen tulisan.
 
Melalui buku ini, mahasiswa diharapkan mampu memperkaya keterampilan berbahasa secara tulis, di samping mampu menyajikan masalah secara ilmiah. Sebagai bagian dari proses menulis ilmiah yang dialami mahasiswa secara langsung, saat perkuliahan. Terlepas dari kekurangan yang ada. Salam Menulis Ilmiah!

 

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler