x

lustrasi hepatitis A (sehatq.com)

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 20 November 2019 09:00 WIB

Ratusan Siswa SMP Depok Terserang Hepatitis A, Apa Pemicunya?

Berita berikut ini layak menjaid perhatian semua pihak. Dikabarkan, ada 100 siswa SMP Negeri 20 Depok terserang hepatitis A. Penyebaran penyakit ini diketahui setelah puluhan siswa mengeluh lemas dan mual. Ada hubungannya dengan penjaja makanan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berita berikut ini layak menjaid perhatian semua pihak. Dikabarkan, ada 100 siswa SMP Negeri 20 Depok terserang hepatitis A. Penyebaran penyakit ini diketahui setelah puluhan siswa mengeluh lemas dan mual. Tubuh mereka juga demam.

Koran Tempo, edisi Selasa, 20/11,  menulis gejala itu muncul saat siswa mengikuti upacara pada 11 November lalu. Menurut Kepala SMP Negeri 20, Komar Suparman, saat itu tidak kurang 60 siswa izin untuk pulang lebih awal. Sehari kemudian, gejala serupa dialami juga oleh siswa-siswa lain. “Jadi, total sekitar 100 siswa izin sakit,” kata dia. “Kami langsung lapor ke puskesmas.”

Petugas Puskesmas kemudian mengambil sampel darah siswa untuk diperiksa di laboratorium. “Hasilnya, mereka positif terjangkit penyakit hepatitis A," ujar dia. Menurut Komar, saat ini sebagian siswa sudah pulih dan kembali bersekolah. Adapun 41 siswa masih menjalani perawatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono mengatakan kasus penyebaran virus hepatitis A di SMPN 20 Depok ini menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan Kota Depok. Ia pun meminta dinas melakukan upaya pencegahan. “Saya berharap dinas terkait untuk lakukan upaya promotif, preventif dan rehabilitatif,” kata Hardiono saat kunjungan ke SMPN 20, Selasa, 19 November 2019.

Hardiono mengatakan maksud dari tiga upaya itu adalah Dinas Kesehatan harus melakukan penyuluhan, promosi kesehatan dan penanganan kasus. “Ini harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan puskesmas,” kata dia.

Mestinya Dinkes Kota Depok juga mencari sumber penyebaran virus tersebut. Namun, hal itu memang membtuuhkan waktu.

Pada awal September lalu Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI mengatakan penjaja makanan yang melakukan kontak langsung dengan makanan bisa menjadi rantai penularan penyakit tifoid dan Hepatitis A. Hal itu bisa terjadi apabila dia tidak menjaga kebersihannya dengan benar. "Peran penjamah makanan sangat penting untuk pencegahan transmisi penyakit melalui penerapan keamanan makanan yang sesuai standar," kata dia.

Demam tifoid dan Hepatitis A sangat erat kaitannya dengan kualitas yang mendalam dari kebersihan individu dan sanitasi lingkungan, kebersihan perorangan, dan penjamah makanan yang rendah. Selain itu juga terkait dengan lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum seperti di rumah makan dan restoran yang kurang, serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

Samsuridjal menjelaskan pemberian imunisasi atau vaksinasi bagi penjamah makanan dapat dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan agar penjamah makanan tidak menjadi sumber infeksi. Meski demikian, kata dia, upaya keamanan makanan juga tetap harus dilaksanakan, seperti kebersihan dan sanitasi perorangan dan lingkungan, penerapan analisa bahaya dan titik kendali kritis serta upaya keamanan makanan lainnya," kata dia.

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu