[17:09, 11/21/2019] Ka Ela: Di era modren seperti sekarang, tidak salah bila keamanan siber perlu menjadi agenda utama pemerintah dalam memasuki era Industri 4.0 yang berbasis internet of things (IoT). 

Ini pula yang disadari Menteri Pertahanan Probowo, saat Menhan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (11/11) lalu. 

Saat itu Menhan mengatakan, bahwa Kementerian Pertahanan akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) menjadi komponen cadangan.

Dimana kehadiran komponen cadangan ini guna mendukung komponen utama (TNI) atau komponen lainnya.
Dan cermat penulis salah satu komponen cadangan yang dibutuhkan adalah tenaga terdidik atau SDM di bidang keamanan siber. 

Ingat bro ingat. peperangan kini tidak hanya terkait dengan kontak fisik dengan senjata konvensional. 

Tapi nih bro peperangan kini telah berkembang menjadi perang siber atau perang yang berbasis pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Sehingga diharapkan dengan konsep komponen cadangan militer dari kalangan rakyat yang digagas Menhan Prabowo dengan menggandeng Kemendikbud, dapat meminimalisasi gap antara kebutuhan dan kesiapan SDM keamanan siber di Indonesia.

Dan lebih jauh komponen cadangan terdidik tersebut diharapkan dapat mengembangkan industri pertahanan tanah air. Dalam hal ini industri di bidang IT security.

Bravo!
[17:10, 11/21/2019] Ka Ela: Bela Negara Bisa Juga Lewat Konser Musik Kebangsaan, Keren Bro!

Bro banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga persatuan dan semangat bela negara antar masyarakat. 

Seperti dengan meresapi nilai-nilai kebangsaan yang "ditebar" pada Konser Kebangsaan RRI yang digelar di Taman Alun Kapuas, Pontianak, beberapa waktu lalu.

Jangan aneh, jangan heran bro, bela negara itu bukan hanya untuk TNI-Polri namun juga seluruh elemen masyarakat. 

Sehingga melalui kegiatan ini dapat memupuk semangat kebersamaan serta menjaga militansi masyarakat.

Rasa-rasa nya dengan konser kebangsaan ini, generasi muda juga dapat memahami pluralisme, memahami perbedaan agama, suku, budaya. 

Dan kebiasaan yang telah mengakar dalam masyarakat Indonesia, secara arif dan bijaksana. 

Serta lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pengaruh positif dalam membentuk persepsi masyarakat untuk terus aktif menjaga keutuhan NKRI.

Ikuti tulisan menarik Ferguso Kubangun lainnya di sini.