Tiga suporter Indonesia hingga kini masih ditahan Polisi Diraja Malaysia. Mereka ditangkap menjelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada Selasa, 19 November 2019. Timnas Indonesia kalah lawan tuan rumah Malaysia 2-0.
Ketiga supporter itu adalah Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin. Menurut Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mereka ditahan karena masih d menunggu hasil pemeriksaan forensik HP-nya .
"Keterangan dari pihak Polisi Sungai Besi, bahwa paling cepat seminggu hasil forensik keluar. Dan, (jika) mereka clear and clean, maka mereka dilepaskan," kata Iwan Bule .
Sebagian besar dibebaskan
Anggota Aliansi Suporter Indonesia Malaysia, Oos mengatakan pihaknya belum bisa menemui tiga suporter Indonesia yang ditangkap oleh Polisi Malaysia. Penyebabnya, mereka yang terdiri dari Rifki, Ian, dan Andre, ditahan dengan tuduhan terorisme.
Oos menjelaskan, berdasarkan komunikasi dengan Ultras Garuda dan La Grande Indonesia, awalnya ketiga suporter Inodnesia yang ditangkap itu akan didampingi oleh Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur atas permintaan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Karena belum ada perkembangan, kata dia, pihak suporter Indonesia di Malaysia berinisiatif menghubungi Penyidik Kantor Polisi (IPD) Distrik Cheras Kuala Lumpur bernama Inspektus Chairul.
Menurut Oos, berdasarkan keterangan yang dia terima, sebanyak 14 orang suporter Indonesia yang ditangkap terkait kericuhan di Stadion Bukit Jalil, setelah pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia, sudah dibebaskan. "Tapi tiga suporter itu masih proses penyelidikan," kata Oos saat dihubungi Tempo, Kamis, 21 November 2019.
Dituduh terkait terorisme
Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin belum dibebaskan karena polisi masih melakukan penyelidikan terhadap postingan di media sosial yang diduga terkait terorisme. Demikian penjelasan yang diterima Oos dari Polisi Diraja Malaysia.
Oos mempunyai dugaan ketiga suporter Indonesia ini saling sindir dengan suporter Malaysia dan melewati batas. "Mereka ini becanda di facebook dengan upload foto kemudian dikomentari bersama-sama. Bakar saja di sana, nanti aku bawa bom ke sana, tunggu saja ya."
Penangkapan ketiga suporter itu, kata Oos, dilalukan oleh Unit Khusus Antiteror PDRM. Mereka diciduk ketika akan memasuki Stadion Nasional Bukit Jalil menjelang laga Malaysia vs Indonesia . "Namanya kasus dugaan terorisme pasti penyelidikan panjang dan waspada, kami tetap hargai proses hukumnya," ujarnya.
Soal candaan bom di sosmed itu juga dibenarkan oleh Diah, istri Iyan Ptada Wobowo. Kepada Tribun Bali, ia mengatakan Iyan sedang ditahan di Malaysia. Ia menegaskan suaminya hanya sebagai saksi, karena penangkapan dilakukan kepada Andreas.
Menurut Diah, semua itu berawal dari sosmed yang diposting Andre. "Andre emang senang bercanda orangnya, jadi latar belakang mereka kan juga sudah jelas, mereka sebagai suporter, bukan teroris," ungkapnya. katanya.
Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.