x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 25 November 2019 15:07 WIB

Daya Tarik ETF Dibanding Reksa Dana

Sebagai reksa dana yang diperdagangkan layaknya saham, lantas seperti apa perbedaan ETF dan reksa dana?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Exchange Traded Fund (ETF) makin digemari investor institusi maupun investor ritel. Sejak diluncurkan pertama kali atas inisiatif PT Indo Premier Sekuritas pada 18 Desember 2007 lalu, produk ETF telah berkembang dengan baik.

Bukti pertumbuhan yang sangat signifikan ini tercermin dari data AUM produk ETF yang pada awal pencatatan sebesar Rp557 miliar dan saat ini sudah mencapai Rp15,2 triliun.

Sayangnya, masih sedikit kalangan investor yang tahu betul apa itu ETF. Secara umum didefinisikan bahwa ETF itu reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai reksa dana yang diperdagangkan layaknya saham, lantas seperti apa perbedaan ETF dan reksa dana? Dari sisi perdagangan, reksa dana diperdagangkan melalui Manajer Investasi (MI) atau Agent Penjual Reksa Dana, sementara ETF melalui Dealer Partisipan di Pasar Primer dan broker manapun di Pasar Sekunder.

Selanjutnya, minimum pembelian reksa dana itu hanya 1 unit, sementara kalau beli ETF di pasar primer dalam bentuk creation unit (= 1000 lot = 100.000 unit) dan pasar sekunder: 1 Lot (100 unit). Adapun, underlying reksa dana adalah saham, sementara itu untuk ETF adalah indeks acuan.

Pertanyaannya kini, kenapa ETF bisa tumbuh signifikan? Kalau dihadapkan pada pertanyaan semacam ini, tentu jawabannya tak lain dan tak bukan merujuk pada keunggulan yang ditawarkan ETF itu sendiri.

Keunggulan ETF dibanding reksa dana, yakni lebih likuid karena tersedia sepanjang perdagangan bursa, lebih fleksibel alias dapat dilakukan subscription atau redemption setiap saat sepanjang perdagangan bursa, transparan dengan menampilkan seluruh informasi saham-saham underlying ETF dan komponen kas. Lalu juga biaya transaksi tidak dibebankan kolektif, tapi hanya ditanggung oleh masing-masing investor dan yang terakhir adanya pengawasan berlapis oleh OJK, BEI, dan dealer partisipan.

Karena ETF ini menawarkan diversifikasi yang sudah optimal, tentunya investor tak perlu terlalu banyak mencemaskan risiko fluktuasi. Dengan bercermin pada keunggulan-keunggulan ETF dibanding reksa dana ini, sudah sepantasnya ETF dinikmati siapa pun.

Terlebih, ETF bisa dinikmati secara retail dengan dana terjangkau di Pasar Sekunder (Secondary Market) dengan sistem online trading IPOT (Indo Premier Online Technology) yang user friendly.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler