x

Aman damai

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 1 Desember 2019 21:35 WIB

Reuni 212 Direstui Polri, Mengapa Masih Ada yang Lebai

Bila sebuah kegiatan sudah diberikan izin oleh Polri, mengapa harus kawatir

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Besok pagi, Senin(2/12/2019) Kegiatan Reuni 212 akan digelar. Bahkan Polri pun telah mengeluarkan izin penyelenggaraan reuni 212 yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat tersebut, seperti telah diungkapkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2019), bahwa izin sudah turun.

Namun, yang mengherankan, polemik tentang penyelenggaraan reuni terus mengapung di media massa maupun media sosial.

Bahkan ada pula Lembaga Survei yang juga ikut sibuk mensurvei masyarakat menyoal reuni 212 ini dan bahkan memberikan penilaian tentang hasil surveinya yang bisa jadi juga malah akan menyesatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih seru, banyak juga yang mengungkap menyoal klaim jumlah peserta reuni saat panitia memberikan estimaai jumlah peserta yang akan hadir.

Lebih ironis, banyak pula tokoh politik, elite partai, pengamat, hingga masyarakat yang memberikan penilaian positif dan negatif menyangkut kegiatan ini, dan masih mengaitkan dengan sisa-sisa Pilgub maupun Pilpres dan masih banyak lagi pro kontra di tengah masyarakat yang terus menggerus rencana reuni ini.

Marilah masyarakat Indonesia, masalah besar dikecilkan, masalah kecil dihapus.
Apa masalahnya dengan reuni 212? Lalu mengapa reuni juga dipersoalkan dan dikaitkan dengan peristiwa yang sudah lewat hingga ada pula yang menjau istilah reuni dari segi makna.

Wahai masyarakat Indonesia, coba perhatikan apa yang diungkap oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono yang mengatakan bahwa reuni 212 merupakan kegiatan keagamaan biasa, sehingga kepolisian juga hanya memberikan pengamanan biasa.

"212 kegiatan keagamaan, jadi kegiatan yang biasa saja. Tentu kalau ada kegiatan keagamaan nanti mereka memberitahukan kepada Polri, ya kita akan melakukan kegiatan pengamanan," kata Gatot di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/11/2019).

Pihak Polri sudah menyatakan reuni 212 adalah kegiatan keagamaan biasa. Bahkan, Polri juga tidak perlu menyiapkan pasukan khusus untuk mengamankan kegiatan tersebut. Karenanya masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap acara reuni 212.

Bila sampai Polri bersikap demikian, tentulah karena sebab kegiatan keagamaan 212 memang tidak pernah membikin masalah. Tidak menyisakan persoalan setelah acara selesai. Semuanya tetap terkendali, bersih, aman, dan damai.

Gatot pun menambahkan.
"Enggak perlu kita terganggu dengan kegiatan tersebut, kita khawatir kegiatan tersebut, enggak, ini kegiatan seperti keagamaan yang biasa dilakukan," ucap Gatot.

Semoga reuni 212 dapat berjalan dengan damai serta tidak mengganggu aktivitas dan ketertiban masyarakat lainnya. Reuni yang berisi kegiatan keagamaan, tentunya tidak akan menjadi kegiatan yang tidak memprovokasi atau kegiatan lainnya yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan keamanan.

Selamat ber- "reuni 212" Umat Islam. Tetap terkendali, bersih, aman, dan damai. Aamiin.

 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB