x

Perbandingan PISA 2015 vs 2018

Iklan

Dian Novitasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Oktober 2019

Rabu, 4 Desember 2019 10:13 WIB

Hasil Survei PISA, Pak Jokowi dan Mas Nadiem, Kenapa Mutu Pendidikan Jeblok Begini?

Hasil Survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 yang baru saja dirilis amat mengejutkan. Kemampuan membaca, matematika, dan sains, siswa-siswa kita rupanya tak kunjung membaik, malah semakin menurun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hasil  Survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018  yang baru saja dirilis amat mengejutkan.  Kemampuan membaca, matematika, dan sains,  siswa-siswa kita rupanya  tak kunjung membaik, malah semakin menurun.

Survei ini dilakukan terhadap   600.000 anak berusia 15 tahun dari 79 negara setiap tiga tahun sekali. Studi ini membandingkan kemampuan matematika, membaca, dan kinerja sains dari tiap anak.

Penurunan
Untuk kategori kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah alias peringkat 74. Peringkat pertama diduduki oleh China dengan skor rata-rata 555. Posisi kedua ditempati oleh Singapura dengan skor rata-rata 549.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam  kategori matematika, Indonesia berada di peringkat 7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379. Indonesia berada di atas Arab Saudi yang memiliki skor rata-rata 373. Kemudian untuk peringkat satu, masih diduduki China dengan skor rata-rata 591.

Adapun untuk  kategori kinerja sains, Indonesia berada di peringkat 9 dari bawah (71), yakni dengan rata-rata skor 396.  Peringkat satu diduduki China dengan rata-rata skor 590.

Hasil PISA 2015 Indonesia  masih berada pada ranking 62 dari 70 negara yang disurvei (bukan 72 karena 2 negara lainnya yakni Malaysia dan Kazakhstan tak memenuhi kualifikasi penelitian). Indonesia masih mengungguli Brazil namun berada di bawah Yordania. 

Nah, pada PISA 2018, untuk skor matematika memang naik dari  386 pada 2015 menjadi 379 pada 2018.  Tapi skor membaca dan sains turun.

PISA 2018

Reaksi Menteri
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan hasil  PISA 2018 menunjukkan perspektif pendidikan di Indonesia. "Laporan PISA sangat penting, memberi kita semua perspektif pendidikan Indonesia. Terkadang, kita tidak sadar dengan apa yang menjadi perhatian oleh PISA ini," ujar Nadiem,, 3 Desember 2019.

Nadiem juga meminta agar data PISA disampaikan apa adanya agar bisa dievaluasi lebih baik.Dalam kesempatan itu, Nadiem menyoroti sejumlah kemajuan Indonesia terutama dalam upaya menarik anak-anak di luar sekolah, kembali ke sekolah.

Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, hampir semua sumber daya dan guru yang bagus berkumpul di sekolah bagus, yang mana diisi oleh siswa-siswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang bagus juga. Kedua, perundungan yangmasih  terjadi di sekolah.

Adapun  perkembangan pola pikir optimistis, siswa Indonesia masih rendah. Siswa, kata Nadiem, dibiarkan dengan ketidakmampuan mengenali potensi diri. Untuk itu penting menanamkan rasa percaya diri pada murid. ***

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB