Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (BEM UPH), menyerahkan donasi untuk anak-anak korban bencana Ambon melalui World Vision Indonesia, di kampus UPH lippo Village, Karawaci Tangerang, pada 3 Desember 2019. Donasi sebesar Rp 47.972.000 secara simbolis diserahkan oleh Curtis J. Taylor Wakil Rektor Bidang 3 UPH, kepada Beatrice Mertadiwangsa perwakilan WVI. Donasi secara khusus akan dialokasikan untuk kebutuhan anak-anak korban bencana di Ambon.
Penandatanganan MoU antara UPH dan WVI
“Dana yang sudah terkumpul ini akan kami gunakan untuk membeli kebutuhan non-makanan yang diperlukan oleh para korban, khususnya anak-anak. Kebutuhan tersebut seperti peralatan mandi, selimut, terpal, dan obat-obatan,” kata Beatrice Mertadiwangsa perwakilan WVI.
Penggalangan dana ini sebagai respon kepedulian mahasiswa UPH atas bencana gempa di Ambon yang terjadi pada 26 September 2019 lalu. Gempa dengan magnitude 6,8, diikuti gempa susulan yang guncangannya dirasakan masyarakat lebih dari 123 kali, menimbulkan banyak korban dan trauma, khususnya pada anak-anak.
Kondisi ini direspon oleh BEM UPH, melalui penggalangan dana yang dilakukan dari 18 Oktober hingga 1 November 2019, dengan melibatkan 13 organisasi kemahasiswaan baik himpunan mahasiswa, maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari seluruh kampus ONE UPH, yaitu UPH Lippo Village, UPH Kampus Medan, dan UPH Kampus Surabaya. yang disalurkan melalui Wahana Vision Indonesia (WVI). Aksi ini
Monique Gabrielle Surjono - Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat BEM UPH
“Aksi ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata kami sebagai mahasiswa untuk bisa peduli dengan lingkungan sekitar, sekaligus membantu Indonesia. Terlebih lagi mahasiswa juga merupakan agent of change,” tutur Monique Gabrielle Surjono – Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat BEM UPH – Psikologi 2017.
Andri Pandjaitan - Direktur Student Life UPH
Andri Pandjaitan, Direktur Student Life UPH, melontarkan apresiasi dan rasa bangganya terhadap mahasiwa UPH atas aksi yang dilakukan ini.
“Kami sangat bangga dengan mahasiswa UPH yang memiliki insiatif untuk menolong korban bencana Ambon ini. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak hanya peduli dengan dirinya sendiri, tetapi juga peduli dengan sesama mereka. Hal yang menarik dari aksi juga adanya kerja sama dan kolaborasi antara para pemimpin organisasi kemahasiswaan dari UPH Lippo Village, Medan dan Surabaya (ONE UPH)," ungkap dia.
Pada tahun 2018 silam, aksi penggalangan dana ini juga sudah dilakukan untuk korban bencana Palu dan berhasil terkumpul dana sebesar Rp 132.947.776. Tahun ini, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 47.972.000. Tidak berhenti sampai sini, Monique juga berharap untuk langkah selanjutnya mahasiswa UPH dapat terjun langsung menjadi relawan yang membantu korban bencana di tempat kejadian dan organisasi kemahasiswaan yang berpartisipasi dalam aksi penggalangan dana semakin meningkat jumlahnya.
Ikuti tulisan menarik Aurelia Natasya lainnya di sini.
