x

Kasus Harley Davidson

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 6 Desember 2019 13:08 WIB

Terbongkarnya Kasus Harley-Davidson; Ayo Mas Erick Thohir, Jangan Kasih Kendor!

Janji bongkar dan bersih-bersih di BUMN telah mulai dibuktikan Erick

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Terungkap dan terpublikasinya kasus penyelundupan motor Harley-Davidson dan dua buah sepeda Brompton di armada baru milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (KOMPAS100: GIAA) Airbus A330-900 yang berbuntut pencopotan Direktur Utama maskapai pelat merah tersebut, I Gusti I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Ashkara (AA), ditanggapi beragam oleh masyarakat Indonesia.

Dari beberapa obrolan yang saya simak di ruang-ruang publik, ruang-ruang kantor, tempat-tempat olah raga, tempat tongkrongan milenial dan lainnya, di dapati beberapa komenter yang dapat disimpulkan,

Pertama, program bongkar dan bersih-bersih ala Erick Thohir, minimal sudah dibuktikan. Atas pembuktian ucapan janji Menteri BUMN ini, diharapkan juga segera dan secepatnya terjadi pembongkaran dan pembersihan di perusahaan pelat merah lainnya.

Jangan kasih kendor, sebab dengan kasus ini, bisa jadi oknum lain akan segera rapih-rapih hingga melenyapkan bukti demi menghindar dan tak tertangkap tangan seperti Direktur Utama Garuda dan kaki tangannya.

Kedua, masyarakat berharap, upaya bongkar dan bersih-bersih, seharusnya bukan hanya dilakukan oleh menteri BUMN berduet dengan Menteri Keuangan saja, namun juga oleh menteri lain, semisal, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ranahnya dikenal banyak berseliweran "mafia pendidikan".

Termasuk Polri yang sudah berkomitmen akan menertibkan dan membongkar jajarannya yang hidup mewah.

Harapan masyarakat tentu akan menjadi gayung bersambut, bila di seluruh kementrian bergerak sama, tentunya juga akan menjadi spirit Kabinet yang diberi nama Indonesia Maju ini.

Sementara, ada pula kekawatiran di masyarakat, gebrakan bersih dan bongkar mas Erick Thohir ini, tentu ada pihak yang tidak suka. Apalagi, disebutkan di beberapa media bahwa penyelundupan motor Harley ini ada yang pasang badan, karena meski pesanan motor atas nama bos Garuda, namun diketahui bos Garuda bukan pecinta motor jenis ini. Lalu, siapa yang memesan? Pasti ada mata rantainya.

Hal menarik lain yang dibicarakan masyarakat, terungkapnya kasus tersebut bermula ketika Petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley-Davidson dan sepeda Brompton ilegal di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF).

Pertanyaannya, seandainya Petugas Bea dan Cukai menjadi bagian mata rantai dari proses impor ilegal ini,  tentu kasus tidak akan terbongkar.

Mungkinkah selama ini sudah banyak kasus serupa, namun Petugas Bea dan Cukai meloloskan karena menjadi bagian dari mata rantai model penyelundupan ini?

Berapa banyak kasus-kasus di berbagai perusahaan pelat merah yang selama ini aman dan diselamatkan oleh "kelompok" mereka sendiri, demi keuntungan sendiri? bukan untuk negara dan rakyat.

Malah ada yang dengan sinis, menyebut BUMN ini singkatan dari Badan Usaha Milik Pemerintah, bukan Badan Usaha Milik Negara. Apa maksud pelesetan dari kata Negara menjadi Pemerintah ini? Maknanya sangat jelas, dan masyarakatpun dapat mendefiniskan maknanya.

Ayo Mas Menteri Erick, jangan kasih ruang gerak. Pepet, bongkar, bersihkan seluruh "mafia" yang merugikan Negara dan rakyat. Ini baru langkah kecil. Lanjutkan di langkah yang lebih besar.

Kasus Dirut Garuda, harus dijadikan momentum Negara bersih dan BUMN benar-benar dapat mensejahterkan rakyat, bukan mensejahterakan "awak"-nya.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler