Dua mantan pemain tim nasional sepakbola Indonesia yang berhasil meraih medali emas SEA Games1991  Bambang Nurdiansyah dan Robby Darwis, mempunyai saran kepada Timnas U23 untuk memenangi laga melawan Vietnam malam nanti. Uniknya, saran itu bukan soal teknis, tapi non teknis.

“Tinggal menjaga motivasi dan konsentrasi sudah bisa bermain maksimal di laga final," kata Bambang Nurdiyansah, 59 tahun.  “Saya pikir ini kesempatan untuk kembali meraih emas SEA Games, mudah-mudahan terulang karena emas terakhir diraih di Manila juga," ungkap dia.

Bambang menilai saat ini kekuatan sepak bola di Asia Tenggara merata. Jadi untuk meraih kemenangan di SEA Games, faktor non-teknis menjadi hal penting. Untuk Timnas besutan Indra Sjafri ini, kata Bambang, telah memenuhi persyaratan utama untuk berprestasi. Tim telah melalui persiapan bagus. Kemudian berhasil masuk babak final SEA Games dan menyingkirkan Thailand merupakan prestasi tersendiri. "Selama ini kita selalu menganggap Thailand segala-galanya.”

Sementara itu Robby Darwis, 55 tahun, rekan Bambang, berpesan kepada Eggi Maulana dan kawan-kawan untuk menanamkan mental juara di dalam diri. Menurut Robby, tim yang bisa mencapai final SEA Games pasti memiliki kualitas dan sulit untuk dikalahkan. "Jadi dengan semangat juang dan mental pasti bisa diatasi," kata dia.

Menurut dia, kualitas permainan Timnas U-23 dan Vietnam setara. Yang bakal jadi pembeda, adalah motivasi untuk meraih prestasi tertinggi. "Kalau Vietnam punya mental juara, kita harus punya mental juara yang lebih," ungkap Robby.

Jadwal partai final antara Indonesia dan Vietnam dimulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB di Stadion Rizal Football, Manila, malam nanti. Sebelum laga final akan dilaksanakan perebutan tempat ketiga SEA Games 2019 mulai pukul 16.00 waktu Manila atau 15.00 WIB, yang mempertemukan Myanmar versus Kamboja.

Timnas Indonesia terakhir kali menjadi juara SEA Games adalah pada tahun 1991 di Manila. Sedangkan Vietnam terakhir memenangi medali emas pada 1959 atau edisi pertama SEA Games yang kala itu masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games).

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.