x

Pengakuan putri Jamaluddin

Iklan

Anung Suharyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Oktober 2019

Selasa, 10 Desember 2019 22:11 WIB

Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Putrinya Bicara: Tak Biasa Ayah Pergi Pagi Sekali...

Kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin, hingga kini masih penuh misteri. Kendati telah menemukan indikasi, polisi tampaknya belum menemukkan bukti kuat untuk menjerat tersangka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tak cuma menyimpang dari kebiasaan, keterangan Zuraida juga tak cocok dengan  rekaman CCTV di rumah tetangganya.  Menurut  informasi kepolisian, terekam dalam CCTV tetangga bahwa  hari itu mobil Toyota Land Cruiser milik korban sudah keluar dari rumah sekitar 04.00, dan diikuti oleh sepeda motor.

Pejabat Humas PN Medan, Erintuah Damanik, juga mengatakan: "Info dari kepolisian itu menyebutkan kalau CCTV  (di rumah Jamaluddin)  tidak dicolokkan, padahal sebenarnya berfungsi. Jadi disengaja."

Pengakuan Isteri Jamaluddin


2.Heran soal ada teror
Kenny Akbari mengku bingung dengan pernyataan bahwa adanya teror ke rumahnya sebelum ayahnya ditemukan tewas.  "Aku bingung kapan  pagar itu ditabrak. Katanya pagi ditabraknya mungkin aku enggak ada dirumah,”ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada, "  katanya saat diwawancarai TVOne.

Pengakuan Kenny berbeda dengan penjelasan isteri korban. Dalam beberapa kali wawancara dengan media massa,  sebelumnya isteri korban mengatakan bahwa pagar rumahnya pernah ditabrak oleh orang tak dikenal sekitar tiga pekan sebelumnya suaminya tewas.

3 Soal ponsel ayahnya mati
Kenny  Akbari juga   heran terhadap pernyataan ibundanya yang menuturkan bahwa ponsel Jamaluddin sempat mati dan tak bisa dihubungi. Kenny Akbari merasa hal tersebut jarang dilakukan sang ayah."Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," ujarnya.

Kendati begitu,  Kenny mengatakan   bahwa tidak mungkin ibunya terlibat dalam pembunuhan. "Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" katanya. Kenny Akbari menilai, sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya.

***

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler