x

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai mengikuti upacara Hari Korpri di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, 29 November 2019. Tempo/Imam Hamdi

Iklan

Anung Suharyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Oktober 2019

Kamis, 12 Desember 2019 15:03 WIB

Pro Maksiat dan Pengkhianat Soal DWP? Sebetulnya Begini Sikap Anies Sejak Dulu…

Penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project atau (DWP) selalu mengundang kecaman dari kelompok Islam di Jakarta. Begitu pula perhelatan musik elektronik kali ini yang akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2019.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project atau (DWP) selalu mengundang  kecaman dari kelompok Islam di Jakarta.  Begitu pula perhelatan musik elektronik  kali ini yang akan digelar  di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2019.

Massa yang berasal dari sejumlah organisasi masyarakat atau ormas Islam mengancam bakal memblokade jalan menuju lokasi penyelenggaraan . "Kami akan ke lokasi Kemayoran besok. Hari ini kami demo di Balai Kota meminta Gubernur Anies Baswedan membatalkan acara itu," kata koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Hakim Himran melalui pesan singkatnya.

Menurut dia, langkah Anies Baswedan yang memberikan lampu hijau penyelenggaraan musik itu telah mengkhianati sebagian pendukung yang merupakan umat Islam. "Gubernur khianati umat dan pendukung maksiat," ujarnya.  Unjuk rasa itu dilakukan oleh Gerakan Pemuda Islam, From Syuhada Indonesia, dan Forum Umat Islam Bersatu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikap Gubernur Anies
Anies Baswedan enggan mengomentari penolakan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) terhadap pergelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019. “ Ini saya tidak komentar,  ke Kepala Dinas Pariwisata saja," kata Anies kepada wartawan di Gedung Balai Kota, Jakarta,  12 Desember 2019.

Adapun brand  manager Ismaya Live Sarah Deshita kepada Media Indonesia mengatakan,  akan menjamin tidak ada hal yang aneh-aneh seperti peredaran narkoba, minuman keras, atau seks bebas selama perhelatan acara tersebut.

DWP 2019

Selalu merepotkan Anies
Sejak 2017,  pehelatan DWP sekalu diprotes dan merepotkan Gubernur Anies.  Ketika itu Anies tidak bisa berbuat apa-apa karena izin sudah dikeluarkan oleh pemerintah DKI era sebelumnya.

Gubernur  Anies hanya  bisa  menginstruksikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI untuk mengirimkan aparatnya guna memastikan seluruh aturan ditaati oleh penyenggara DWP 2017.

 "Kami juga akan minta kepolisian untuk membantu pengamanan dan memastikan semua aturan di Republik ini, yang ada di Ibukota ini, ditaati," kata Anies,  14 Desember 2017.

2018, pindah ke Bali
Front Pembela Islam (FPI) mengapresiasi Anies atas kepindahan DWP. Seperti ditulis oleh CNNIndonesia.com,  kata  Anies berhasil mencegah Jakarta dari kemaksiatan.

"Karena memang beliau pilihan kami yang kami harapkan untuk bisa melawan kemungkaran di Jakarta ini dengan kebijakannya agar Jakarta tak tenggelam dengan industri kemaksiatan," kata kata Novel Makukmin dari FPI, 19 Agustus 2018.

Hanya, Gubernur  Anies Baswedan membantah melakukan lobi agar festival musik DWP pindah dari Jakarta. "Enggak, tanya ke penyelenggara dong," kata Anies saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, 19 Agustus 2018.

Anies malah mengaku baru tahu festival musik elektronik itu tak lagi diselenggarakan di ibu kota. "Oh iya? Ke Bali ya? Tanya ke penyelenggaranya dong, jangan ke saya," tutur Anies.  ***

Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler