Tragedi Wina Mardiani, 20 tahun, mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu semakin terkuak. Korban yang sempat menghilang selama lima hari itu ditemukan tewas dikubur di belakang tempat kosnya di Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu pada Minggu sore, 8 Desember 2019.
Perbuatan keji itu diduga dilakukan penjaga kos, Pardi, yang tiba-tiba menghilang sebelum korban ditemukan. "Dalam kejadian ini ada banyak ya, ada pembunuhan, ada dugaan pemerkosaan dan ada pencurian motor juga,“ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma Trisna di Bengkulu, Selasa, 10 Desember seperti diberitakan oleh Antaranews.
Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu, Irjen Pol Supratman menyerukan agar pelaku segera menyerahkan diri. Seperti dilansir oleh Bengkuluekspres.com, ia mengatakan bahwa tim polisi saat ini masih dilapangan memburu pelaku.
Irjen Supratman juga menegaskan bahwa dirinya sudah memerintahkan seluruh jajarannya untuk bekerja sama menuntaskan kasus pembunuhan sadis terhadap Wina. “Kita sudah bentuk tim khusus mengungkap kasus ini, lebih baik menyerahkan diri saja sebelum dilakukan tindakan tegas,” katanya.
Motif pembunuhan itu terungkap setelah polisi menangkap penadah sepeda motor milik korban dan memeriksa isteri Pardi. Menurut polisi, sang isteri sudah mengakui bahwa suaminya merupakan pelaku.
Gara-gara motor lecet
Indramawan mengungkapkan bahwa motif utama PI (diduga bernama Pardi) adalah dendam dan sakit hati. Soalnya, korban selalu menuntut pelaku untuk segera memperbaiki sepeda motor korban yang rusak.
Sebelumnya, terungkap bahwa penjaga kos itu sempat menyenggol motor korban yang terparkir di depan kamarnya pada awal Desember 2019 . Akibat senggolan itu motor Honda Scoopy milik kobran ambruk dan tergores di bagian sebelah kanan. Nah, Wina Mardiani terus berusaha agar pelaku memperbaiki sepeda motor tersebut.
"Sampai pada saat kejadian itu korban belum mendapat kepastian dari terduga pelaku ataupun istrinya untuk mau memperbaiki motor. Tidak menutup kemungkinan bahwa motifnya itu karena balas dendam, atau pun karena jengkel selalu ditagih-tagih terus,” ujar Indramawan seperti diberitakan oleh antaranews.
Motif itu dibenarkan oleh Mustika, istri penjaga kos. Selain itu, kondisi motor korban yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Bengkulu juga menunjukkan beberapa bekas goresan. Menurut tetangganya, korban juga sangat khawatir akan dimarahi orang tuanya karena sepeda motor yang baru dibeli sekitar satu tahun lalu.
Selanjutnya: motor korban dan diduga diperkosa
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.