Sebagai agent of change yg disandarkan kepada mahasiswa untuk ikut serta memperjuangkan hak warga negara sesuai dengan pesan konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa dan pelihara fakir miskin yg tertuang di dalam UUD 45, mahasiswa yg sekarang kritisisme nya ada di pusaran kepala daerah hanyalah sebagai slogan slogan logistik pemilu menjelang Pemilukada yang ada di daerah.
Apakah ambil peran hari ini yang diperjuangkan mahasiswa ataupun gerakan gerakan baru yang dibuat hanya untuk slogan logistik menjelang pemilu bisa serta merta mewujudkan masyarakat adil makmur yang diinginkan seluruh masyarakat Indonesia bisa di aktualisasikan, tembakan nya yaitu gerakan mahasiswa yang kritisisme nya di tambal melalui slogan logistik oleh kepala daerah untuk memperalat idealisme mahasiswa hari ini hanya sekedar menguntungkan bagi keduanya.
Sebagai kontrol sosial, sebagai duta pembaharu mahasiswa yang hari hari nya membicarakan tentang ilmu pengetahuan di kampus tidak mengaktualisasikan ilmu dan amalan nya untuk menyelesaikan persoalan yang ada di tengah masyarakat saat ini
Sudah seharusnya mahasiswa ambil peran sebagai motor penggerak pembaharu untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, membersamai mereka yang hari ini hak nya ditindas dan di eksploitasi oleh mereka yg mengambil hak yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat adil makmur yang kita impikan dan sebagai tujuan untuk mencapai ridho Allah SWT harus selaras dengan misi suci yang di emban oleh mahasiswa sebagai duta duta pembaharu. Saatnya mahasiswa tidak lagi ambil peran ditengah pusaran kepala daerah, tetapi sudah saatnya mahasiswa ambil peran untuk mewujudkan masyarakat adil makmur menuju Indonesia yang memiliki generasi yang bisa memperbaharui Indonesia.
Ikuti tulisan menarik Eh.iwann Cc lainnya di sini.
