Kasus pelecehan seksual terhadap siswi sekolah menengah pertama terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pelakunya adalah seorang guru pendamping yang semestinya justru menjaga dan melindungi siswinya.
Peristiwa yang menyedihkan itu dialami oleh Melati—sebut saja namanya begitu--, siswi sebuah SMP Negeri di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan. Pelakunya berinisial LM, 32 tahun, seorang guru honorer yang mengantarkan Melati untuk mengikuti Olimpiade Sains di Painan.
Seperti yang diberikan oleh Minangkabaunews, kejadian itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Allan Budikusuma Katinusa. "Benar, pelaku ditangkap di rumahnya. Usai pemeriksaan, kami tahan," kata Allan kepada wartawan, Rabu, 11 Desember 2019.
Kasus siswi dan guru pendamping
Diajak ke pantai
Kisahnya bermula ketika Melati diutus ikut Olimpiade mewakili sekolah di Painan pada Selasa, 3 Desember 2019. Karena jarak tempuh dari sekolah menuju Painan sekitar 65 kilometer, Kepala sekolah bingung siapa yang diutus, tiba-tiba pelaku menawarkan diri hendak mengantar korban.
“Lalu kepala sekolah menyetujuinya, karena pelaku adalah guru korban," kata Allan. Mereka pun berangkat sekitar pukul 13.39 WIB dari Kecamatan Sutera.
Selanjutnya: sesampainya di pasar
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.