Heboh Video Sobek Al Quran: Pelaku Ditangkap, Terungkap Fakta yang Mencurigakan
Kamis, 19 Desember 2019 16:19 WIBSaat ini beredar video singkat mengenai perobekan Al-Quran yang terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam video yang juga diunggah dikanal youtube pada Kamis, 19 Desember 2019, itu terlihat ada seseorang tengah memungut sobekan Al Qur'an di jalanan. Tampak pula sobekan Al Quran berceceran di jalanan.
Kasus ini bermula dari beredarnya video singkat mengenai perobekan Al-Quran yang terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam video yang juga diunggah dikanal youtube pada Kamis, 19 Desember 2019, itu terlihat ada seseorang tengah memungut sobekan Al Qur'an di jalanan. Tampak pula sobekan Al Quran berceceran di jalanan.
Terekam dalam video itu, suasananya malam atau dini hari. "Ini di depan bakso Wong Cilik, Al Qur'an disobek-sobek pinggir jalan tuh. Tuh tuh kalau nggak percaya tuh," kata seorang pria dalam video sambil menunjukkan sobekan Al Qur'an.
Polisi akhirnya berhasil menangkap pelakunya. "Pelaku sudah ditangkap atas nama Erwin bin Tarya Sucipto berusia 33 tahun,"kata Kapolda Jawa Barat , Irjen Rudy Sufahriadi saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis, 19 Desember 2019.
Rudy menuturkan insiden tersebut berawal saat Polresta Tasikmalaya mendapatkan informasi dari masyarakat. Warga menginformasikan temuan sobekan kitab suci Al Qur'an di Jalan Galunggung, Kota Tasikmalaya, dini hari tadi.
"Itu diketahuinya sekitar jam 03.30 (dini hari) " tuturnya. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Polresta Tasikmalaya melakukan penyelidikan. Siang tadi, petugas berhasil menangkap pelaku.
Mengungkap motif
Menurut Irjen Rudy, Al Qur'an itu diambil dari masjid, lalu dibawa pelaku ke rumah. Selanjutnya, diambil bagian tengah (Al Qur'an). Hal itu dimaksudkan untuk memindahkan atau menulis ulang ayat suci ke kertas. "Karena pelaku capek nulis, kemudian lembaran diambil, dilipat-lipat dan disobek. Sobekan tersebut dibuang,” ujarnya.
Kota Tasikmalaya ini memang lumayan rawan dalam soal SARA karena di sana pernah terjadi penyobekan Al Quran hingga pelakunnya diproses hukum. Untungnya polisi segera bergerak cepat. Kepolisian juga mesti mengungkap kasus ini. Apa motifnya pelaku.
Apa benar pelaku mengalami gangguan kejiwaan seperti diperkirakan warga. Salah satu warga, Ferry Satya, mengungkapkan kepada idntimes bahwa polisi bisa mengungkap kasus penyobekan Al Quran itu lewat CCTV dii salah satu rumah di situ. “Waktu diamankan juga dia (pelaku) ngamuk-ngamuk dan melawan,” ujarnya.
Soalnya, soal penistaan agama, sering kali mencurigakan. Ada kasus yag tak terungkap atau kalau pun terungkap kerap kali pelakunya dinyatakan kurang waras.
Baca juga: polanya sama
<--more-->
Polanya sama
Kasus penyobekan Al Quran semacam itu bukan pertama kali. Tahun lalu juga terjadi, bahkan polanya sama mirip. Saat itu beredar pula video viral penyobekan Al Quran di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan yang diduga terjadi pada malam hari, 20 Mei 2018.
Cara merekamnya pun mirip. Bedanya, suara yang merekam ketika itu terkesan marah. "Ini Alquran ini, bukan uang, ini nggak tahu siapa yang nyobek-nyobek terus ngebuang di Jalan Gunawarman. Ini nggak tahu orang nggak punya otak apa nggak punya...,” begitu antara lain ucapnya.
BJ Habibie juga ikut diwawancarai oleh media. Presiden ke-3 RI BJ Habibie menyesalkan hal ini. "Tidak boleh, itu tidak dibenarkan," katanya.menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, 21 Mei, 2018. Habibie mengatakan tidak ada pembenaran apa pun atas aksi merobek kitab suci agama apa pun. Dia berharap kasus ini tidak terulang.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Stefanus Micheal Tamuntuan mengatakan saat itu bahwa polisi mengusutnya. “Kami dapat berita viralnya hari minggu. Petugas reskrim diturunkan atas perintah kapolres untul mengecek ke lokasi, ternyata di TKP sudah ada tim Polda Metro Jaya,” katanya.
Hasilnya? Ini yang membedakan. Saat itu tak terungkap. Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan ada kejanggalan dalam video itu. Kami jadi muncul kecurigaan kenapa saat itu (perekam kejadian) tidak lapor langsung ke polisi," ujar Indra. Ia justru menduga ada unsur kesengajaan menyebarkan video dengan tujuan memecah belah. ***
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Anies Berlebihan Banggakan Angka Kemiskinan: Data Ini Tunjukkan Prestasi DKI Buruk
Minggu, 26 Januari 2020 18:47 WIBKisruh Kawasan Monas, Gubernur Anies Dua Kali Langkahi Pemerintah Jokowi?
Kamis, 23 Januari 2020 11:18 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler