Sikap Ma’ruf Amin
Dari rekam jejak digital, Ma’ruf Amin pernah menganjurkan tidak mengucapkan selamat Natal pada 2012. Saat itu ia masih menjadi Ketua MUI bidang Fatwa.
Saat itu, MUI menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. "Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.
Meskipun melarang, Ma'ruf meminta umat Islam menjaga kerukunan dan toleransi. Dia menyatakan ada fatwa MUI yang melarang untuk mengikuti ritual Natal. Dia menegaskan, mengikuti ritual Natal adalah haram. "Karena itu ibadah (umat lain)," kata dia.
Nah, pada tahun lalu, saat masih menjadi capres Maruf mengucapkan selamat Natal lewat video. "Untuk saudara kami kaum Kristiani, kami sampaikan selamat Natal dan tahun baru, semoga berbahagia," begitu kata Ma'ruf dalam video itu.
Adapun belakangan ini Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan aturan menuliskan atau mengucapkan selamat Natal tidak perlu dipertegas. "Menurut saya tidak perlu ditajam-tajamkan. Kembali saja ke masing-masing mau mengucapkan silakan. Kalau tidak, tidak masalah. Enak gitu, dibikin enak saja lah," kata Ma’ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 28 November 2019.
Ma'ruf mengatakan, Majelis Ulama Indonesia juga tidak mengeluarkan fatwa melarang ucapan selamat Natal. Yang tegas dilarang, kata Ma'ruf, adalah jika muslim mengikuti ritualnya.
Bahkan, ulama Mesir pun ada yang membolehkan. Sedangkan ulama di Indonesia ada yang boleh, ada juga yang melarang mengucapkan selamat Natal. "Karena itu kita pulang kepada masing-masing," katanya. ***
Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.