x

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, didampingi Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat meresmikan program mandatori penggunaan B30 di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin 23 Desember 2019. Jokowi juga meminta menteri-menteri terkait dan Pertamina untuk menyiapkan penerapan B40 dan B50 beberapa waktu ke depan. TEMPO/Subekti.

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 24 Desember 2019 10:38 WIB

Di Balik Viral Foto Jokowi Bertemu Ahok, Ada Cerita Ini

Beberapa hari ini media sosial tengah diramaikan oleh viralnya foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertemu Komisairs Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Inilah misi yang ditugaskan Jokowi kepada Ahok.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dia beralasan Indonesia memiliki produksi minyak sawit mentah (CPO) yang sangat besar. Ketersediaan bahan baku itu diyakini menjadi modal bagi Pertamina untuk memproduksi biofuel. "Pertamina pasti sanggup, avtur saja kita bisa ekspor."

Saat itu Ahok menyatakan kerja sama antar-dewan komisaris maupun kerja sama dengan direksi berjalan cukup baik.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam acara peresmian implemantasi B30 di SPBU Pertamina Jalan MT. Haryono, Tebet, itu Jokowi haqul yakin Indonesia tidak bisa ditekan negara lain andai 100 persen sukses menerapkan biodiesel dari sawit. Alasannya, Indonesia bisa mandiri dengan mengkonsumsi produksi sawitnya sendiri dan tidak bergantung pada ekspor ke negara lain.

Hal ini, kata Presiden, akan menjadikan daya tawar Indonesia menjadi lebih kuat di mata internasional. "Ngapain kita tergantung oleh negara lain kalau konsumsi di dalam negeri bisa memakainya. Apalagi ini energi bersih," tutur dia.

Menurut dia, dengan penerapan campuran solar dan sawit ini maka ketergantungan impor bahan bakar Indonesia bisa diatasi. Ia mengatakan untuk penerapan B30 saja berpotensi menghemat US$ 4,8 miliar atau Rp 63 triliun.

Seperti diketahui Indonesia tengah bersengketa dengan Uni Eropa soal sawit. Uni Eropa memboikot penggunaan bahan bakar dari sawit. Mereka menyoroti deforestasi imbas budidaya sawit yang masif.

Uni Eropa pun mengenakan bea masuk sebesar 8-18 persen untuk produk biodiesel asal Indonesia. Kebijakan itu berlaku sementara per 6 September 2019, dan ditetapkan secara definitif per 4 Januari 2020 dengan masa berlaku selama 5 tahun.

Biodiesel Indonesia dikenai bea masuk karena UE menuding Indonesia menerapkan praktik subsidi untuk produk bahan bakar nabati berbasis minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) itu. Pengenaan tarif impor ini merupakan buntut dari sengketa biodiesel antara Indonesia dan UE selama 7 tahun terakhir.

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler