Soal Kubah gereja
Pemimpin Gereja Santo Thomas di Jakarta Romo Boris Setiawan mengatakan bahwa umatnya di Indonesia tidak mengalami represi atau intimidasi. Namun sebagian kelompok beragama disebutnya berpersepsi negatif tanpa memahami ajaran ortodoks secara utuh.
"Kami adalah kristen tapi minoritas, kami masih merasa belum menjadi bagian dari mereka. Kami hanya merasa bagian dari Indonesia dan penganut Pancasila."
"Kami berhubungan baik dengan beberapa gereja. Ajaran Kristus adalah kasih, saya yakin setiap gereja mengajarkan itu. Walaupun mayoritas atau besar, mereka akan tetap melindungi dan merangkul gereja kecil," kata Boris.
Untuk arsitektur gereja, memang ada masalah. Soalnya, gereja kristen ortodoks berkubah mirip masjid. Boris Setiawan pun menyikapi hal ini dengan hati-hati karena ada potensi persinggungan dengan agama lain. Terutama, soal menara dan kubah dalam arsitektur tradisonal gereja ortodoks. Menara, kata dia, menyimbolkan lilin, sedangkan kubah merupakan api.
"Kami putuskan gereja ortodoks di Jawa tidak akan menggunakan kubah. "Kami menghormati opini setiap agama, makanya kami hormati persepsi bahwa kubah adalah milik agama tertentu, “ kata Boris.
***
.
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.