x

Novel Baswedan berbicara saat menghadiri peluncuran buku Nusantara Berkisah 2: Orang-orang Sakti karya S. Dian Andryanto di Gedung Tempo, Jakarta, 14 Desember 2019. TEMPO/Fardi Bestari

Iklan

Andi Pujipurnomo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Oktober 2019

Jumat, 27 Desember 2019 17:34 WIB

Tersangka Teror Novel Ditangkap: Pelaku Dua Polisi Aktif, Begini Kisahnya...


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Teriakan usai salat Subuh
Tragedi yang menimpa Novel di terjadi  di  masjid Jami Al-Ihsan di RT 003 RW 010 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa 11 April 2017.    Jemaah kaget mendengar teriakan Novel Baswedan setelah salat subuh.  Penyidik KPK itu kesakitan dan matanya dirasakan perih karena disiram air keras oleh orang tak dikenal.

Menurut Ketua RT 003 RW 010 Pegangsaan Dua, Wisnu Broto, menceritakan kronologi penyerangan sangat tidak diduga. Saat Novel disiram air keras, sebagian jemaah masih di dalam masjid untuk berdzikir.

Novel, kata Wisnu, pagi itu lebih dulu pulang meninggalkan masjid. “Setelah salat biasanya berdzikir dulu. Mungkin mau berangkat kerja, Pak Novel pulang lebih dulu," kata Wisnu yang ditemui di depan rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika jemaah lain masih berdzikir itulah, kata Wisnu, terdengar suara teriakan histeris. “Jemaah belum begitu peduli karena masih dzikir,” tuturnya. “Tapi, begitu ada jemaah yang teriak Pak Novel, Pak Novel..., langsung semua keluar masjid untuk menolong.”

Pagi itu juga, kata Wisnu, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.  Wisnu mengaku tak melihat pelaku ataupun Novel saat berteriak. “Saya mendengar cerita dari beberapa orang yang bersama beliau. Ada yang melihat ketika Pak Novel disiram, tapi siapa orangnya saya tidak tahu,” ucap Wisnu.

Kata warga yang melihat, menurut Wisnu, pelaku penyiram air keras naik sepeda motor. Air keras yang disiram berasal dari cangkir melamin berwarna hijau. “Sekilas ya. Pagi itu masih gelap," kata Wisnu. “Sepertinya cairannya panas sekali.”

Karena kaget dan kesakitan tersiram air, Wisnu menduga Novel lantas berlari untuk mencari bantuan. “Dari depan rumah saya, dia lari lalu terbentur pohon (pohon nangka). Beliau lari mencari air. Saat itu juga ada beberapa orang yang membantu,” kata Wisnu. "Jubah dan sandal Pak Novel tertinggal di lokasi kejadian."

Wisnu menyebutkan, sekitar dua hari sebelumnya ada sejumlah orang mencurigakan datang. “Survei dulu, mungkin,” ucapnya. Info serupa, menurut Wisnu, didapat dari sejumlah warga. “Kan dipojok situ ada yang jualan, hansip juga muter-muter gitu."

Selanjutnya: kemungkinan pelaku selama ini

Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler