Korban dibawa sejumlah laki-laki
Sebelumnya, Maimunah juga telah membeberkan kesakisan yang amat penting. Ia mengatakan, Kamis malam, 28 November 2019, sehari sebelum korban ditemukan tewas, Jamaluddin datang ke rumahnya bersama sejumlah laki-kali. Salah satunya bahkan mendorong Jamaluddin agar memanggil wanita itu.
Sesuai laporan Tribun Medan, rumah pengacara Maimunah, didatangi oleh hakim Jamaluddin pada pukul 21. 35 WIB, sehari sebelum sang hakim tewas. Maimunah ingat, saat itu tayangan di ANTV adalah acara Uya-uya bertajuk Suratan Tangan (maksudnya mungkin Garis Tangan).
Jamaluddin sampai memanggil tiga kali, tapi Maimunah tidak mau menemuinya. “Sampai panggilan ketiga saya enggak keluar di rumah. Saya berpikir saya tidak ada berkepentingan sama bapak ini. Janji saya Jumat mau ke Kantor Pengadilan. Di malam Jumat itu perasaan saya sudah enggak enak," kata Maimunah.
Ia juga menjelaskan, ada yang mendorong hakim Jamaluddin dari mobil hingga ke pintu rumah Maimunah. Total jumlah lelaki yang mengantar Jamaluddin saat itu, sekitar empat atau lima orang, termasuk yang duduk di belakang setir mobil. Tiga di antaranya, bertubuh tegap, yang langsung mendampingi Jamaluddin saat memanggil-manggil Maimunah.
Maimunah juga mengatakan sempat mendengar Jamaluddin memintanya untuk ikut bersama dirinya. Kata Jamaluddin, ada yang mau dikonfrontir.
Setelah sekitar lima belas menit, karena Maimunah tak mau keluar juga, Jamaluddin bersama sejumlah laki-laki itu pulang. Nah, Jumat, keesokan harinya, tepatnya sore hari, ia terkejut mendengar kabar Jamaluddin ditemukan tewas.
Bahkan Maimunah menyebutkan bahwa apabila apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan almarhum Jamaluddin.
Selanjutnya: pelaku pembunuh bayaran
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.