Korban pasrah
Setelah pertemuan pertama kali terjadi di indekos korban tadi, komunikasi berlanjut lewat media sosial. " Korban merasa perlakuan pelaku pada saat pertama kali ketemu sangat baik, gentleman, dan alim," begitu pemaparan dalam rilis.
Menurut rilis itu, korban menanggapi perlakuan pelaku sebagai bentuk rasa hormat terhadap senior. Sikap segan pada senior merupakan kebiasaan korban sejak di bangku sekolah menengah.
Hubungan antara keduanya makin dekat dan pelaku mengajak korban untuk menemani menonton ke bioskop dengan dalih merasa kesepian. Korban yang merasa empati lalu menyetujui ajakan pelaku.
Setelah itu, pelaku meminta korban untuk datang ke indekos pelaku yang masih berada di sekitar kampus dengan alasan agar mempermudah persiapan ke bioskop. Setibanya di sana, ada satu momen saat korban menggigit bibirnya sendiri.
Pelaku lalu bertanya kepada korban maksud korban menggigit bibirnya apakah bermaksud ingin dicium ataukah bukan. Korban lalu membantah pernyataan tersebut tapi pelaku tetap berupaya mencium korban hingga terjadi hubungan badan.
Menurut rilis itu, korban mengalami kondisi semacam pasrah yang dinamakan tonic immobility atau reaksi biologis saat korban pelecehan seksual mengalami kelumpuhan sementara atas apapun yang diterima oleh tubuhnya.
Setelah itu, keduanya menonton ke bioskop. Selesai menonton, kondisi hujan sangat deras. Dalam kondisi hujan yang sangat deras tetap pelaku memaksakan untuk menerobos hujan dengan kondisi basah kuyup korban minta pulang ke asrama putri di kampus. Tapi pelaku menolak dan mengatakan pelaku tidak akan melakukan apapun.
Setelah itu korban berada di indekos pelaku selama satu pekan hingga mengalami trauma ringan. Korban berhasil melarikan diri, selama itu ia menerima teror dari pelaku, hingga akhirnya korban melarikan diri ke tempat unit kegiatan mahasiswa.
Dalam rilis United Voice Bandung di Instagram, korban mengalami Rape Trauma Syndrome pascakejadian, hingga melakukan percobaan bunuh diri dan dilarikan ke rumah sakit.
Selanjutnya: belum meminta maaf...
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.