Kalangan NU terus melawan
Para ulama yang konsisten menentang gagasan khilafah tentu saja kalangan NU. Sejak awal tokoh seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan penceramah Ahmad Muwafid atau Gus Muwafid selalu mengecam gagasan itu.
Said Aqil, misalnya, mengungkapkan lagi kritiknya mengenai khilafah dalam acara ceramah di Jember yang dunggah di Youtube pada 24 Desember 2019. Berikut petikannya:
- “…Sekarang kita tanya, kriteria orang yang bisa dipilih jadi khalifah seperti apa? Kalau sudah ada, cara milihnya bagaimana? Kalau milihanya pakai coblosan, berarti bukan sistem Islam…coblosan itu kan Barat… Terus nanti yang mengesahkan siapa. Oleh karena itu, khilafah itu utopia. Mimpi…romantisme ….”
Adapun Gus Muwafid juga berpandangan senada. Dalam ceramah yang diunggah di youtube pada 28 November 2019, Muwafid mengatakan bahwa khilafah yang diusung Hizbut Tahrir merupakan produk gagal. Berikut petikannya:
- “.Ini sudah maju…demokrasi. Mau mau mundur lagi…pakai khilafah…. Apalagi yang punya Hizbut Tharir..tambah kacau. Itu dulu untuk menyelesaikan masalah Palestina. Lah itu Hitbut Tahrir gagal menyelesaikan problem Palestina. Produk gagal … di bawa ke Indonesia. ..”
Gus Muwafid juga menyingung lagi soal yang sama dalam ceramahnya di Magelang pada 13 September lalu. Ia mengatakan bahwa banyak orang seenaknya saja berbicara khilafah. Berikut ini petikannya:
“ Orang kalau membicarakan khilafah sak udele dewe (seenaknya sendiri). Khilafah, bendera tauhid… Lupa kalau khilaf itu bikin terbunuhnya cucunya Nabi SAW.. Terbunuhnya cucu Rasullah itu karena perebutan kekuasaan …setelah Rasullah…..
ISIS ngomong khilafah… Suriah terbunuh semua… Taliban ngomong khilafah… di Afganistan..terbunuh semua… Amrozi bicara khilafah, ngebom…
- Soal khilafah setelah Sayyidina Ali dulu rebutan.. apa turun ke Syayidina Husein atau… ke Muawiyah. Itu perang.. Dan hasilnya tidak main-main..korbannya cucu Kanjeng Nabi. Anda bisa bayangkan…ya ini cucunya Nabi… Sayyidina Husein itu dikepung pasukan Yazid bin Muawiyah..dipenggal kepalanya… Makanya jangan sembrono.. “
****
Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.