Banjir 2013, bundaran HI terendam
Saat itu Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika Mulyono Prabowo, mengatakan karakteristik curah hujan di Jakarta Januari 2013 berbeda dengan enam tahun lalu. "Bedanya pada persebaran curah hujan," katanya , 17 Januari Januari 2013.
Pada banjir Jakarta 2007, curah hujan tinggi terkonsentrasi di satu titik, yaitu Jakarta Selatan, 340 milimeter.
Adapun pada banjir Jakarta, 17 Januari 2013, curah hujan tersebar merata di seluruh wilayah Jakarta. "Pantauan kami, sejak November 2012 sampai Januari 2013, curah hujan Jakarta tidak pernah mencapai angka itu. Maksimal 150 sampai 180."
Curah hujan yang merata ini mengakibatkan banjir di sebagian besar Jakarta sehingga aktivitas di ibu kota nyaris lumpuh. Hingga pertengahan bulan Januari 2013, curah hujan di Ibu Kota memang di atas normal, antara 250 sampai 300 milimeter.
Pada 17 Januari 2013 , curah hujan tertinggi terjadi di wilayah Kemayoran, yaitu 193 mm/hari. Di Tanjung Priok tercatat 118 mm/hari, dan Citeko-Cisarua (98 mm/hari), serta Depok (60mm/hari). Hal ini dibeberakan oleh Deputi Bidang Meteorologi, Soperiyo, Jumat, 18 Januari 2013
Berikut ini data curah hujan 1996 hingga 2016
1996: 216 mm/hari
2002: 168 mm/hari
2007: 340mm/hari
2008: 250mm/hari
2013: 100mm/hari
2015: 277mm/hari
2016: 100 - 150 mm/hari
***
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.