x

Banjir Jakarta 2020

Iklan

Dian Novitasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Oktober 2019

Kamis, 2 Januari 2020 19:06 WIB

Cegah Banjir, Normalisasi atau Naturalisasi? Ahok: Aduh…Gubernur Sekarang...

Kebetulan saat itu juga sudah muncul isu banjir, wartawan pun bertanya mengenai masalah persiapkan menghadapi banjir, apa ada saran buat Gubernur Anies Baswedan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah Jakarta  direndam banjir, sebagian masyarakat kini mencari-cari  pandangan Basuki Tjahaja Purnama mengenai  penangan banjir.  Ada nitizen yang “nemu” saja video wawancara  dengan Ahok saat dia baru keluar dari penjara, Januari 2019.

Kebetulan saat itu juga sudah muncul isu banjir, wartawan pun bertanya mengenai masalah persiapan menghadapi banjir, apa ada saran buat  Gubernur Anies Baswedan.

“Saya udah hampir tiga  tahun nggak tahu urusan. Dua tahun lah ya, “ujarnya.  Tapi Ahok lalu bercerita bahwa, dari pengalaman dia berkunjung ke Jepang,  ia  jadi tertawa-tawa sendiri karena dulu banyak yang protes  soal jalan layang, MRT dan sebagainya. Padahal negara lain sudah melakukannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jadi di dunia ini nggak ada yang baru, tau nggak. Kita negara yang terlambat bangun itu untung ngga usah teori barulah. Kalo negara lain udah seperti itu, kita nyontek, ya udah saya pikir kaya gitu ya,” ujar Ahok. Terakhir, Ahok ditanya soal  konsep  normalisasi atau naturalisasi sungai, mana yang lebih pas.

“Aduuuh .... Kalo soal kata-kata gitu itu, Pak Gubernur yang sekarang lebih pinter dari saya,” ujarnya. Ahok pun langsung kabur..mengakhirnya wawawancara.

Normalisasi atau Naturalisasi?
Rencana normalisasi sebanyak 13 sungai yang mengalir ke Jakarta sebetulnya sudah lama dirancang. Ambil contoh Kali Krukut yang kerap  membanjiri warga Pondok Labu, termasuk rumah artis Yuni Shara.  Kali yang juga sering membajir  Cilandak dan Kemang  sudah menyempit.

Kali itu sudah dibicarakan sebulum era Jokowi Ahok. Pada Februari 2011, misalnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan akan menginventarisasi bangunan di sepanjang Kali Krukut sebelum pelebaran kali tersebut dilakukan. Lokasi yang akan didata sepanjang enam kilometer, mulai dari Tendean hingga ke TB Simatupang.

Nah, di zaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok , rencana kongkrit akan segera dilakukan. Bahkan saat itu, Ahok  mau menggusur hotel dan sejumlah bangunan di kawasan Kemang."(Normalisasi) jalan hari ini. Kita mulai sikat yang hotel yang halamannya luas itu, tembok itu kan sama aja reklamasi sungai pelan-pelan kan," ujar kata Ahok .

Data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta saat itu bahkan menyebutkan Sungai Krukut memerlukan normalisasi pada area sepanjang 84 kilometer. Mulai dari Waduk Brigif di Jagakarsa hingga wilayah penggabungan arus Kali Krukut dan Kali Ciliwung di ruas Banjir Kanal Barat di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Di sepanjang wilayah itu, terdapat 761 bangunan yang perlu dibebaskan. Sebagian bangunan tersebut berada di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Selanjutnya: Diganti naturalisasi....

Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB