Setelah Jakarta direndam banjir, sebagian masyarakat kini mencari-cari pandangan Basuki Tjahaja Purnama mengenai penangan banjir. Ada nitizen yang “nemu” saja video wawancara dengan Ahok saat dia baru keluar dari penjara, Januari 2019.
Kebetulan saat itu juga sudah muncul isu banjir, wartawan pun bertanya mengenai masalah persiapan menghadapi banjir, apa ada saran buat Gubernur Anies Baswedan.
“Saya udah hampir tiga tahun nggak tahu urusan. Dua tahun lah ya, “ujarnya. Tapi Ahok lalu bercerita bahwa, dari pengalaman dia berkunjung ke Jepang, ia jadi tertawa-tawa sendiri karena dulu banyak yang protes soal jalan layang, MRT dan sebagainya. Padahal negara lain sudah melakukannya.
“Jadi di dunia ini nggak ada yang baru, tau nggak. Kita negara yang terlambat bangun itu untung ngga usah teori barulah. Kalo negara lain udah seperti itu, kita nyontek, ya udah saya pikir kaya gitu ya,” ujar Ahok. Terakhir, Ahok ditanya soal konsep normalisasi atau naturalisasi sungai, mana yang lebih pas.
“Aduuuh .... Kalo soal kata-kata gitu itu, Pak Gubernur yang sekarang lebih pinter dari saya,” ujarnya. Ahok pun langsung kabur..mengakhirnya wawawancara.
Normalisasi atau Naturalisasi?
Rencana normalisasi sebanyak 13 sungai yang mengalir ke Jakarta sebetulnya sudah lama dirancang. Ambil contoh Kali Krukut yang kerap membanjiri warga Pondok Labu, termasuk rumah artis Yuni Shara. Kali yang juga sering membajir Cilandak dan Kemang sudah menyempit.
Kali itu sudah dibicarakan sebulum era Jokowi Ahok. Pada Februari 2011, misalnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan akan menginventarisasi bangunan di sepanjang Kali Krukut sebelum pelebaran kali tersebut dilakukan. Lokasi yang akan didata sepanjang enam kilometer, mulai dari Tendean hingga ke TB Simatupang.
Nah, di zaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok , rencana kongkrit akan segera dilakukan. Bahkan saat itu, Ahok mau menggusur hotel dan sejumlah bangunan di kawasan Kemang."(Normalisasi) jalan hari ini. Kita mulai sikat yang hotel yang halamannya luas itu, tembok itu kan sama aja reklamasi sungai pelan-pelan kan," ujar kata Ahok .
Data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta saat itu bahkan menyebutkan Sungai Krukut memerlukan normalisasi pada area sepanjang 84 kilometer. Mulai dari Waduk Brigif di Jagakarsa hingga wilayah penggabungan arus Kali Krukut dan Kali Ciliwung di ruas Banjir Kanal Barat di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Di sepanjang wilayah itu, terdapat 761 bangunan yang perlu dibebaskan. Sebagian bangunan tersebut berada di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Selanjutnya: Diganti naturalisasi....
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.